Timika, APN – Atlet Tarung Derajat peraih Dua Medali Emas dalam pra PON 2015 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016, Akdamina Susana Epa memastikan akan mengakhiri karirnya di PON XX Papua.
Tidak ada alasan lain, mengapa ia memilih jalan ini namun satu yang sudah dipastikan Susana adalah ambang batas umurnya telah mencapai 32 Tahun.
Susana, disela-sela pelatihan bersama atlet Tarung Derajat Kontingen Papua lainnya mengharapkan adanya keberuntungan di laga akhirnya ini.
“Semoga saya bisa mempersembahkan medali emas lagi,” ujarnya berharap.
Susana adalah atlet perempuan Papua di Tarung Derajat dan akan berlaga di Kategori Pertarungan.
Anak sulung dari lima bersaudara pasangan Edwin Epa dan Hubertina Oluwa ini, dulunya adalah mantan Petinju.
“Di PON XX Papua ini saya akan berlaga di nomor 54,1- 58 Kg,” sebut sosok setinggi 162 cm tersebut.
Ia menyatakan, semua atlet Cabor Tarung Derajat adalah lawan berat sehingga ia mengaku telah menyiapkan latihan selama dua tahun terakhir. Dengan itu, ia mengharapkan dapat mempersembahkan yang terbaik khususnya bagi Papua.
Harapan Akdamina, ke depan akan muncul Akdamina terbaik lainnya dari kontingen Papua terutama pada cabor Tarung Derajat.
“Saya sendiri sudah 100 persen siap untuk bertanding. Persiapannya sudah seperti itu,” tegas Akdamina sebelum kembali berlatih, Rabu (29/9).
Single Fighter Papua, Ditakuti Lawan-Lawannya di Tarung Derajat
Harapan Akdamina Susana Epa, Atlet asal Jayapura ini untuk meraih emas dalam pertandingan Cabang Olaraga (Cabor) Tarung Derajat pada Pekan Olaraga Nasiona (PON)XX 2021 Papua juga didukung Demianus Kogoya, Ketua Tarung Derajat Provinsi Papua.
Demianus meyakini bahwa Susana akan mampu meraih prestasi tersebut karena ia termasuk salah satu single fighter yang paling ditakuti lawan-lawannya.
Atlet kelahiran 1988 ini merupakan mantan atlet tinju, namun direkrut menjadi atlet Tarung Derajat sehingga bukan hanya tendangannyang menjadi kekuatannya namun juga pukulan.
“Dia (Susana) satu-satunya atlet kami yang mendapat emas saat PON Jawa Barat, karena prestasinya akhirnya Papua diberikan kesempatan menjadi tuan rumah PON XX 2021,”ujarnya Demianus usai mengikuti Bimtek di Lantai lima Hotel Horison Diana, Selasa (28/9).
Di PON XX Papua ini, kontingen Papua Cabor Tarung Derajat mengirim 24 atletnya. Selama ini mereja selama dua tahun mengikuti TC di Jayapura.
“Dua tahun merupakan waktu yang cukup matang bagi 10 atlet wanita, dan 14 atlet pria yang akan bertanding nanti. Kita punya harapan besar bagi mereka,” ujarnya.
Demianus mengatakan ada dua nomor yang akan dipertandingkan di Tarung Derajat yakni nomor pertandingan seni gerak dan nomor tarung.
“Olahraga ini dikenal sebagai olaraga keras, karena ciri khas olaraga ini adalah full body contact sehingga atlet harus bisa melemahkan lawannya dengan tendangkan dan pukulan, jadi kaki dan tangan harus bisa bermain,” ungkapnya.
Sebagai tuan rumah, Demianus yakin bahwa para atlet Tarung Derajat Papua akan mampu meraih 3-5 medali. Ia juga berharap dukungan dari semua masyarakat Papua, terutama Mimika untuk mereka dan atlet cabor lainnya yang bertanding untuk Papua.
“Jika mereka dapat lebih berarti itu berkat. Kami yakin, kita bisa mendapat medali emas karena selain Susana, Papua juga punya atlet yang breprestasi dan dapat diandalkan seperti Magdalena dan Beatrix Awam serta lainnya yang juga akan menjadi kejutan nanti,” pungkasnya. (Aji/***)