Jakarta, Antarpapua.com – Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (18/3). Dalam pertemuan tersebut, Presiden dan Menko Perekonomian membahas berbagai aspek penting terkait perkembangan ekonomi nasional, termasuk penguatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan peningkatan investasi strategis.
Airlangga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo menaruh perhatian khusus terhadap pengembangan KEK Batang, yang menjadi bagian dari kerja sama Two Countries Twin Parks antara Indonesia dan Fujian, Tiongkok. Proyek ini diharapkan mampu menarik investasi senilai Rp16 triliun dan memperkuat sektor industri nasional
“Bapak Presiden ingin memastikan bahwa kerja sama ini berjalan sesuai rencana, mengingat ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan beliau dengan Presiden Xi Jinping beberapa waktu lalu,” ujar Airlangga dalam keterangannya kepada media.
Selain KEK Batang, pengembangan kawasan ekonomi khusus lainnya, seperti Nongsa dan Singhasari, juga dibahas dalam pertemuan tersebut. Di Nongsa, pemerintah sedang menyiapkan perluasan kawasan dan pengembangan pusat data (data center), sementara di KEK Singhasari, King College telah beroperasi dan dalam waktu dekat akan bergabung Queen Mary sebagai bagian dari Russell Group.
Dari sisi ekonomi makro, Airlangga melaporkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih kuat. “Pertumbuhan ekonomi nasional tetap kompetitif, inflasi terkendali, dan neraca perdagangan hingga Februari 2025 mencatat surplus USD6,61 miliar. Selain itu, indeks keyakinan konsumen PMI tercatat di angka 53,6, yang menunjukkan optimisme pasar,” paparnya.
Presiden Prabowo juga menegaskan pentingnya optimalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna meningkatkan pembiayaan bagi sektor produktif. Ia mengarahkan agar revisi Keputusan Presiden (Keppres) terkait KUR segera dilakukan dengan memasukkan Menteri Koordinator Bidang Pangan dan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat dalam komite terkait.
Di tingkat global, Indonesia terus memperkuat kerja sama internasional. Airlangga melaporkan progres perjanjian dagang dengan Eurasian Economic Union (EAEU) yang melibatkan Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan. Selain itu, Indonesia tengah memproses aksesi ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), yang akan membuka akses pasar ke Meksiko, Kanada, Peru, dan Inggris.
Dengan berbagai kebijakan strategis ini, pemerintah optimistis perekonomian nasional akan terus tumbuh secara berkelanjutan, memperkuat daya saing global, dan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. (Red)