Timika, APN – Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob mengaku banga karena salah satu program pelayanan kependudukan yang digagas oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Mimika akan jadi model pelayanan kependudukan di Indonesia.
“Program yang dibuat oleh Disdukcapil Mimika ‘Lala Pu Kaka’ akan menjadi model smart city di Indonesia, program ini akan dipelajari dan diikuti diseluruh kabupaten dan kota se Indonesia,” kata Wakil Bupati pada saat peluncuran ‘KANDA SIP (Kantor Kementerian Agama dan Disdukcapil Mimika), Kamis (2/9/2021).
‘Lala Pu Kaka’ merupakan pelayanan dari Disdukcapil Mimika yang memberikan pelayanan kepada ibu-ibu usai melahirkan.
“Jadi setelah melahirkan itu langsung punya akta, KK dan Kartu Identitas Anak (KIA), dan Kartu Keluarga (KK),” kata Wabup.
Wabup pun memberikan apresiasi terhadap apa yang telah dilakukan Disdukcapil Mimika melalui inovasi-inovasi digitalisasinya.
“ ini merupakan hal yang luar biasa. Karena lebih mendekatkan dan memudahkan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
‘Lala Pu Kaka’ ini merupakan bagian dari program smart city, dan Mimika masuk ke dalam 100 kabupaten dan kota se Indonesia.
“Tapi sayang yang kita laporkan itu hanya Dukcapil terus, sampai rekan-rekan di Jakarta mengatakan, tidak ada dinas lain kah? Hal ini terjadi karena belum ada laporan dari dinas lainnya. Dan memang sejauh ini untuk masalah digitalisasi yang menonjol adalah Disdukcapil. Seperti sekarang muncul satu lagi KANDA SIP ini ,” tuturnya.
Untuk pelaksanaan program Lala Pu Kaka Disdukcapil Mimika sudah bekerjasama dengan beberapa fasilitas kesehatan seperti RSUD Mimika, RSMM Timika, RS Herlina, dan Puskesmas Timika Jaya. (Aji)