Program Jony Plate di Mimika Tidak Lagi Berfungsi

Antar Papua
Salah satu tower BTS di Mimika Barat Tengah yang tidak lagi berfungsi. (Foto:Istimewa)

Timika, APN – Program Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jony G. Plate, yakni pembangunan BTS di Kabupaten Mimika sebagian besar tidak lagi berfungsi. Seperti di Kampung Uta, Mapar, Distrik Mimika Barat Tengah.

Kepala Seksi Infrastruktur Bidang Egoverment Kominfo Kabupaten Mimika, Blasius Rahangiar kepada AntarPapuaNews membenarkan, bahwa sebagian jaringan BTS yang dibangun Kementerian Kominfo kini tidak lagi berfungsi.

“Sejak Menteri Kominfo ditahan sebagian besar jaringan bermasalah. Kami sudah koordinasi dengan BAKTI dan Kementrian Kominfo mengenai masalah ini,” ungkap Blas saat ditemui di Hotel Horison Ultima, Jalan Hassanudin, Selasa (30/05/2023).

Program Kemenkominfo pembangunan BTS di Kabupaten Mimika, yang dilaksanakan pada tahun 2022 lalu tersebut sebanyak 25 unit.

Blas menjelaskan, Kominfo Mimika sebenarnya mengusulkan 110 BTS untuk di bangun di wilayah pesisir Mimika, namun hanya 25 BTS yang diakomodir Kementerian Kominfo.

Dari 25 BTS tersebut 13 BTS telah terbangun di kampung Aindua, Akar, Kipia, Umar, Mapar, Wapu, Wenin, Wumuka, Uta, Tapormai, Pronggo, Sumapro dan Yapakopa, sedangkan 3 yang sedang dalam proses pembangunan yakni di Kapiraya, Mapuruka dan Noema. Sementara 9 BTS yang sedang dalam proses mobilisasi akan dibangun di Potowayburu, Banti Dua, Masasimamo, Omawita, Ohotya, Wakia, Aparuka, Sempan Timur, Iwaka.

Dari 13 BTS yang sudah terbangun pada tahun 2022 lalu sebagian tidak lagi berfungsi seperti di Kampung Uta, di Mapar Distrik Mimika Barat Tengah.

Baca Juga |  Pemkab Mimika Evaluasi Program Smart City Hadapi Evaluasi Smart City Nasional

Masalah gangguan jaringan di Kampung Uta, Mapar Distrik Mimika Barat Tengah, juga dibenarkan Kepala Distrik Mimika Barat Tengah, Sem Naroba.

Sem mengaku marah besar lantaran petugas yang memasang tower tersebut tidak dapat dihubungi, guna menyampaikan perihal kerusakan tower BTS tersebut.

“Jangan datang pasang bikin senang hati masyarakat setelah itu tinggalkan begitu saja. Sudah berapa kali kami laporkan, tapi sampai saat ini tidak ada tanggapan,” kata Sem.

Sem meminta agar pihak yang bertanggung jawab segera memperbaiki kerusakan ataupun gangguan pada tower BTS tersebut, sehingga masyarakat dapat menikmati jaringan untuk berkomunikasi, kegiatan pembangunan di Distrik MBT dapat dilaporkan dengan cepat kepada pimpinan daerah.

“Saya minta segera petugas petugas ini aktifkan jaringan ini kembali, supaya kami dari distrik juga bisa melaporkan kegiatan pemerintahan yang berjalan di sana kepada pimpinan kami di kabupaten,” tutupnya.

Hal tersebut juga dirasakan masyarakat Kampung Iwaka Distrik Iwaka. Menurut Sekretaris Kampung Iwaka, Jacob Pattikawa, tower BTS yang diketahui telah berdiri sejak tahun 2022 di Kampung Iwaka, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, hingga kini belum berfungsi.

“Bangunan (tower BTS) itu memang sudah dibangun, sudah pasang semua tiang-tiang dan alat alat itu semua sudah, tapi ada katanya tinggal satu alat lagi yang belum dipasang. Makanya sampai sekarang ini jaringan belum ada sama sekali di Iwaka. Kita di dalam itu biasanya kalau mau telepon, kita harus keluar dari kampung sekitar 6 kilometer ke perempatan sana dulu baru bisa komunikasi,” imbuhnya.

Baca Juga |  Kominfo Blokir 3 VPN Resmi di Indonesia, Disebut Banyak Digunakan untuk Judi Online

Dikatakan, bahwa dirinya pun sudah berupaya untuk menghubungi pihak kontraktor terkait persoalan jaringan ini. Namun, teleponnya tidak pernah diangkat.

“Waktu itu, saya pernah ambil nomor kontraktornya tapi sampai sekarang tidak pernah diangkat saat saya hubungi. Makanya saya nanti mau ngomong sama Pak Plt bupati, mau minta beliau mungkin bisa kontak mereka (kontraktor) supaya bisa datang pasang barang ini,” tuturnya.

Menurut Jacob, warga masyarakat di Kampung Iwaka sudah begitu lama merindukan kehadiran jaringan telekomunikasi. Sayangnya, harapan itu belum juga terwujud.

“Masyarakat berharap sekali jaringan masuk ke sini, karena komunikasi ini kan penting sekali. Tiba-tiba kalau ada orang yang sakit di dalam atau ada apa-apa, kita mau komunikasi kan susah sekali. Ini sudah dipasang tower, tapi tidak ada jaringan,” keluhnya.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News