Promosi Preventif Salah Satu Langkah Efektif Tekan Malaria

Antar Papua

Timika, antarpapuanews.com – Langkah promotif preventif menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold Ubra, adalah cara yang efektif untuk menekan angka kasus malaria di Kabupaten Mimika.

Ia menilai dengan langkah promotif preventif yang lebih kepada pencegahan serta edukasi diklaim lebih mengena kepada masyarakat dalam upaya mengeliminasi Malaria.

Menurut Ray, saat ini yang terpenting adalah bagaimana melakukan pencegahan agar masyarakat tidak tergigit oleh nyamuk. Serta menjaga lingkungan agar nyamuk penyebab malaria tidak berkembang biak.

Lanjutnya, adapun langkah edukasi yang harus terus dilakukan yakni penggunaan kelambu, menjaga kebersihan lingkungan, memakai pakaian lengan panjang saat malam, juga membatasi aktivitas dilur serta melakukan Indoor Residual Spraying (IRS).

“Langkah pengendaliannya adalah meningkatkan edukasi dan pengetahuan masyarakat, kalau menggunakan Case Detection Rate atau Angka Penemuan Kasus,” tegasnya. saat ditemui di hotel grand tembaga, Kamis (22/10) kemarin.

Baca Juga |  Mimpi Provinsi Papua Tengah

Menurut Ray, langkah pencegahan saat ini lebih krusial. Kemudian peran pencegahan dan edukasi tersebut terletak pada Puskesmas. Sehingga Ia berharap, Puskesmas bisa turun ke lapangan guna memberikan pelayanan.

“Puskesmas itu harus turun ke lapangan, karena tugas mereka menjaga yang sehat tetap sehat, kalau menunggu orang sakit yah itu rumah sakit,” pungkasnya.

Berdasarkan data Kementrian Kesehatan Indonesia, tren kasus positif malaria dan jumlah penderita malaria (Annual Parasite Incidence/API) kabupaten/kota endemis tinggi malaria masih terkonsentrasi di kawasan timur Indonesia.

Pertama Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Data tersebut juga mencatat bahwa total kasus malaria tahun 2019 di Indonesia sebanyak 250.644.

Baca Juga |  Disdukcapil Mimika Lakukan Pelayanan Adminduk di Distrik Hoya

Kasus tertinggi yaitu sekitar 86 persen terjadi di Provinsi Papua sebanyak 216.380 kasus. Selanjutnya, disusul dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 12.909 kasus dan Provinsi Papua Barat sebanyak 7.079 kasus. Untuk diketahui, API merupakan jumlah kasus positif malaria per 1.000 penduduk dalam satu tahun. (Eye)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News