Timika, APN – PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali menggelar peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2023 di Pelataran Gedung Eme Neme Yauware, Jumat (16-18/6/2023).
Acara serupa juga telah digelar pada 5 Juni 2023 di Kabupaten Nabire, ibukota Provinsi Papua Tengah.
Kali ini di Timika, acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2023 dengan tema ” Beat The Plastic Polution” dihiasi berbagai macam pameran di masing-masing stand.
Puluhan stand mengelilingi panggung utama bernuansa keanekaragaman budaya, dan pameran peralatan anak perusahan di bawah naungan PTFI.
Momen tersebut mendapat antusias warga Timika tatkala warga yang datang berfoto, untuk mengabadikan momen satu tahunan tersebut.
Director, EVP Social Responsibility & Community Development PTFI, Claus Wamafma kepada APN mengatakan, semarak Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini PTFI dan Pemda Mimika sudah melakukannya sebanyak 20 kali sejak tahun 2013.
“Jadi Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini sangat penting agar kita bisa merawat bumi kita dengan baik, untuk generasi bangsa ke depan,” katanya.
Menurut Claus, sebagai perusahan yang bergerak di dunia tambang, PTFI tentu berkomitmen mendukung kelanjutan lingkungan sesuai pedoman operasi tambang ramah terhadap lingkungan.
Kegiatan ini kata Claus, bahwa dengan adanya isu pemanasan global di mana lingkungan tetap menjadi perhatian khusus.
“Kami beberapa tahun belakangan ini telah mengurangi emisi gas dan tahun 2030, emisi gas tersebut berkurang menjadi 30 persen. Jadi perlu adanya konversi seperti batubara menjadi gas,” ucapya.
Lanjutnya, PTFI terus menjaga lingkungan di area pertambangan dan kebiasaan kerja karyawan di lokasi kerja, seperti tidak lagi menggunakan air kemasan dalam botol.
“Karyawan PTFI kini tak lagi mengkonsumsi air kemasan botol, tapi membawa botol sendiri untuk mengisi air yang telah disediakan di areal kerja,” katanya.
Menurut Claus, selain botol plastik, PTFI juga telah melepasliarkan satwa endemik tahun ini sebanyak 6.177 satwa, yang diambi dari tangan orang tak bertanggungjawab.
“Satwa ini dikembalikan ke lingkungannya lantaran telah diambil ke daerah Jawa, Bali, Kalimantan Tengah. Kini telah dibawa ke Mimika,” tuturnya.
Kata Claus, Hari Lingkungan Hidup di Nabire PTFI juga telah membersihkan pantai, dan menyumbangkan 500 buah tong sampah.
“Kami butuh kerja sama dari semua pihak untuk menjaga bumi kita tercinta ini, agar bebas dari sampah. Itu adalah impian PTFI,” katanya.
Sementara Asisten III Setda Mimika, Hendritte Tandiono mengatakan, pemerintah terus berupaya mengurangi sampah plastik, yang kini menjadi atensi pemerintah pusat hingga ke daerah.
“Jadi hari lingkungan hidup sedunia semua instansi bersama memperjuangkan dan menemukan solusi polusi penanganan sampah plastik. Kita di Mimika juga wajib melaksanakan,” singkat Hendritte.