Timika, Antarpapua.com – PT Freeport Indonesia serius mengembangkan olahraga sepakbola di Papua khususnya di Mimika, salahsatunya dengan melakukan pembinaan kepada Papua Football Academy (PFA) dan atlet Atletik Desentralisasi Mimika yang selama ini berlatih di Mimika Sport Complex (MSC) Timika binaan PTFI.
Untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana itu, PTFI menambah dua fasilitas baru yakni Training Ground berupa lapangan sintetis dan Gymnasium yang juga berada di kompleks MSC Timika.
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas dan komisioner serta jajarannya, Jumat (18/08/2023) meresmikan kedua fasilitas tersebut. Diawali dengan menekan tombol, tirai terbuka dan papan namapun bisa dilihat. Tony Wenas usai meresmikan Training Ground dengan ukuran 52×105 meter itu, Tony Wenas dan rombongan juga langsung menjajal lapangan dengan rumput sintetis tersebut.
Para siswa PFA juga sudah hadir, dan Tony Wenas serta rombongan sempat melakukan tendangan pinalti sehingga suasana sangat meriah. Tony Wenas juga menyalami bahkan memotivasi para siswa PFA yang berjumlah 30 orang itu, agar semangat dan rajin berlatih. PFA sendiri dilatih oleh Ardiles Rumbiak dan dipimpin oleh Direktur Teknik dan Tim Pelatih, Wolfgang Pikal yang juga hadir pada acara tersebut.
Turut hadir juga para personel Band Legendaris Indonesia Slank, yang mendukung PTFI melakukan konser di ketinggian 4.248 MDPL dan Ridgecamp.
Usai meresmikan Training Ground, rombongan Presdir juga meresmikan Gymnasium yang masih berada dalam Kompleks MSC. Gedung seluas 450 meter persegi ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas mulai dari gym, plyometric circuit training hingga asrama serta fasilitas kesehatan.
Presdir PTFI kepada para wartawan menjelaskan, saat ini terdapat 30 talenta muda sepakbola dari Papua, yang sudah dilatih dan dididik di PFA sejak beberapa waktu lalu yang diseleksi dari 500 orang lebih pendaftar.
“Ini akan kita tambah lagi 30 siswa baru sehingga jadi 60 siswa dan yang mendaftar sudah 1.000 orang lebih,” jelas Tony.
Dengan adanya training ground untuk PFA sambung Presdir, maka lapangan tengah atletik sudah khusus untuk atletik, sehingga sepak bola sudah bisa berlatih di training ground.
Gymnasium sendiri dijelaskannya, sangat penting bagi atlit supaya mereka bisa melatih otot dan power. Juga untuk mengatasi atau mencegah terjadinya cidera-cidera termasuk bagaimana pemulihannya.
“Di sini juga ada dokternya dan ada beberapa fasilitas lainnya sehingga memang gymnasium itu sangat dibutuhkan pada training centre,” paparnya.
Tujuan pembangunan ini sendiri menurut Presdir PTFI, adalah bagian dari pengembangan pendidikan olahraga, yang bisa menciptakan atlet-atlet baru ke depan.
“Karena Papua ini sangat talanted ya. Dari segi fisik sangat bertalenta di cabang sepakbola dan atletik. Sehingga kita akan fokus di dua cabor itu dulu. Bukan tidak mungkin nanti ada olahraga main, seperti volly dan sebagainya. Kita fokus dulu di PFA dan training centra bekerja sama dengan PASI,”terang pria asal Manado ini.
Target dengan adanya PFA dijelaskan Presdir, sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo, pada piala dunia 2030 itu, Indonesia sudah bisa ikut berbasis anak-anak Papua.
“Fasilitas PFA sendiri sesuai standar organisasi sepakbola dunia, FIFA sedangkan atletik sesuai standar IAAF, organisasi atletik dunia,”ujarnya.
Mimika Sport Complex sendiri dibangun tahun 2013 lalu, dan diresmikan pada penyelenggaraan PON XX Papua yang digelar pada tahun 2021. Di samping menjadi training centre, MSC ini juga beberapakali digunakan untuk berbagai kegiatan olahraga lain di Mimika dan Papua.
“Jadi untuk sementara para siswa PFA yang akan berjumlah 60 nanti akan dilihat perkembangannya. Bukan tidak mungkin akan ada yang berikutnya. Usia mereka 14, maka 6 tahun berikut mereka sudah 20 tahun dan sudah matang dan mungkin akan ada badge berikut dan siap bermain,” ungkapnya.
Dari siswa PFA sendiri dikatakan Presdir sudah ada beberapa pemain, yang diincar klub besar seperti Persija dan Bhayangkara FC. Namun hal itu katanya, akan disesuaikan dengan tim yang ada dan tentu akan berhubungan dengan PSSI.
Apakah Freeport mau bentuk tim sepakbola sendiri ke depan? Presdir dengan tegas mengatakan bahwa PFA dibangun untuk Papua, bukan untuk Freeport. Presdir menambahkan, demi menambah jam terbang, para siswa di PFA sudah mengikuti beberapa trial atau ujicoba sehingga kemampuan mereka terus meningkat.