PTFI Dukung Riskesdas Kabupaten Mimika 2021

Timika, APN – PT Freeport Indonesia mendukung pelaksanaan kegiatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).

Proses Riskesdas yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika bersama dengan PTFI/ foto: Istimewa

Pelaksanaan Riskesdas di Kabupaten Mimika di mulai pada hari Rabu (10/11) hingga Selasa (13/12). Dilakukan di 8 kampung di pesisir selatan Kabupaten Mimika, mulai dari kampung Tipuka, Ayuka, Nayaro, Nawaripi, Koperapoka, Omawita, Fanamo dan Otakwa.

Riskedas adalah salah satu riset skala nasional yang berbasis komunitas dan telah dilaksanakan secara berkala oleh Badan Litbangkes Kemenkes RI, yang hasilnya telah banyak dimanfaatkan untuk tujuan perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program pembangunan kesehatan baik di tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten/kota.

Pelaksanaannya secara berkala, telah dilakukan sejak 2007, 2010, (secara berkala tiap tiga tahun sekali), dan terakhir 2018 lalu, untuk Kabupaten Mimika, hal ini baru pertama kali dilakukan dan menjadi pioner karena di kabupaten yang lain diseluruh Papua belum ada satupun yang malakukan Riskesdas ini.

Hasil Riskesdas bermanfaat untuk tujuan perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program pembangunan kesehatan masyarakat.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra mengumpulkan data bukan pekerjaan yang mudah, namun hasil yang didapatkan sangat luar biasa.

“Hasil Riskesdas ini luar biasa penting, karena dari data yang terkumpul ini bisa terlihat ada dan tidaknya masalah disparitas (kesenjangan) kesehatan di masyarakat, Disparitas  perlu dipelajari lebih lanjut, sehingga dapat dilihat kembali intervensi apa yang bisa dilakukan secara khusus, karena daerah yang satu tidak dapat disamakan dengan daerah lainnya,” ungkapnya.

Baca Juga |  Masuki Musim Penghujan, Kadinkes Mimika Ingatkan Warga Soal Bahaya Malaria

Hasil kajian akan menjadi tolok ukur apa yang perlu lakukan agar solusi lebih cepat didapatkan untuk menyelesaikan masalah-masalah kesehatan masyarakat.

“Hasil dari Riskesdas 2021 akan dipakai untuk menilai tren perubahan derajat kesehatan masyarakat, penilaian perubahan capaian indikator derajat kesehatan, penilaian perubahan besaran faktor risiko terhadap derajat kesehatan dan penilaian perubahan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM), baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional.” Imbuh Reynold Ubra.

Rey menjelaskan, Riskesdas dilaksnakan untuk menilai status kesehatan masyarakat dan determinan yang mempengaruhinya, menilai perubahan indikator status kesehatan masyarakat dan determinan yang mempengaruhinya, menilai perubahan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) hasil pembangunan kesehatan di Kabupaten/Kota.

Riskesdas 2021 di Kabupaten Mimika dilakukan pada bulan November – Desember 2021. Metode penelitian yang digunakan potong lintang (cross sectional) dengan kerangka sampel blok sensus dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

“Audiensnya adalah rumah tangga di Indonesia di seluruh provinsi dan kabupaten/kota. Adapun metode pengumpulan data Riskesdas 2021 dilakukan melalui metode wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan,” ujarnya.

Kegiatan yang dilakukan berupa wawancara indikator kesehatan masyarakat kepada semua angggota keluarga yang terpilih (sampel), pemeriksaan biomedis, pemeriksaan gigi oleh dokter gigi. Indikator Riskesdas berbasis komunitas dengan unit analisis Rumah Tangga/Anggota Rumah Tangga.

Baca Juga |  Rayakan HPN ke-78, PWI Gelar Konvensi Nasional, Bahas Penggunaan Artificial Intelegence Oleh Media

Indikator Riskesdas 2021, mencakup pelayanan Kesehatan meliputi akses pelayanan kesehatan, JKN, pengobatan, pemanfaatan pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan tradisional.

Perilaku Kesehatan meliputi merokok, aktivitas fisik, minuman beralkohol, konsumsi makanan, pencegahan penyakit tular nyamuk, penggunaan helm.

Lingkungan meliputi penyediaan dan penggunaan air, penggunaan jamban, pembuangan sampah, pembuangan limbah, rumah sehat, penggunaan bahan bakar; d) Biomedis meliputi pemeriksaan malaria, HB, glukosa darah, kolesterol, trigleliserida, antibodi (PD3I).

Status kesehatan meliputi penyakit menular, penyakit tidak menular, gangguan jiwa-defresi-emosi, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan ibu-bayi-balita dan anak remaja, status gizi, cedera dan disabilitas.

Dukungan PTFI Sebagai mitra pemerintah, PT Freeport Indonesia (PTFI) turut berperan aktif dalam pelaksanaan Riskesdas 2021 Kabupaten Mimika. Pada kesempatan ini PTFI menggandeng pihak Gereja Katolik Keuskupan Timika melalui Koperasi Maria Bintang Laut (KMBL).

Manager External Relations, Corporate Communications PTFI, Kerry Yarangga mengatakan semua pihak harus mendukung pemerintah dalam upaya pembangunan salah satunya sektor kesehatan.

“Kita senantiasa mendukung pemerintah dalam setiap upaya pembangunan diberbagai sektor termasuk kesehatan. Kebutuhan data kesehatan yang diprakarsai oleh Dinas Kesehatan menjadi penting bagi semua pihak termasuk private sektor seperti PTFI dan masyarakat.” Kata Kerry Yarangga.  (Aji/***)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News