Timika, Antarpapua.com – PT Freeport Indonesia (PTFI) melakukan pemugaran patung Kamoro, yang terletak pada bundaran selamat datang di Kuala Kencana, Sabtu (19/08/2023).
Pemugaran patung ini dilakukan oleh para tokoh-tokoh adat dari Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe. Tampak, sejumlah pimpinan manajemen PTFI seperti Claus Wamafma serta beberapa pimpinan manajemen lainnya, turut hadir dan menyaksikan prosesi ritual adat yang berlangsung kurang lebih 18 menit itu.
Selanjutnya, para tokoh adat dari Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe,memulai ritual adat dengan ritual memanggil arwah para leluhur menggunakan terompet yang terbuat dari kerang, diiringi dengan tarian adat.
Mereka lalu memasuki area bundaran, sembari melakukan berbagai ritual adat dengan mengelilingi satu persatu dari keempat patung yang ada pada bundaran tersebut.
Pantauan Antarpapua.com di lokasi, sebelum memulai ritual, kawasan itu sempat turun hujan dengan intensitas ringan. Namun, saat memulai ritual pemanggilan leluhur, cuaca berangsur membaik hingga pemugaran selesai dilaksanakan.
Di sekelilingnya, terlihat para karyawan dan masyarakat setempat, tampak tekun menyaksikan dengan saksama seluruh rangkaian prosesi adat itu sampai selesai.
Kemudian, seperti yang ucapkan MC usai pembugaran, ritual ini merupakan bentuk penghormatan terhadap para leluhur dari Suku Kamoro, dimana ukiran patung yang terbuat dari batangan kayu besar, menggambarkan figur luhur orang Kamoro.
Selain untuk mengenang para pendahulu mereka, patung yang bernama Wemawe ini bagi masyarakat adat Suku Kamoro mampu memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit, kekuatan jahat, kesialan serta hal-hal negatif lainnya bagi anak keturunan.
Hal ini juga sebelumnya sudah diungkapkan oleh Senior Vice Presiden Community Developmen PTFI, Nathan Kum beberapa waktu lalu di Rumah Kopi Amungme Gold kepada wartawan.
Kata Nathan, dalam rangka mendukung pelestarian Budaya setempat, PTFI akan melakukan revitalisasi Patung Ukiran Kamoro yang berada di Bundaran Kuala Kencana.
“Yang menarik di sini, proses pengukiran patung ukiran Kamoro ini dibuat langsung masyarakat Kamoro, di bawah koordinasi Yayasan Maramowe yang merupakan yayasan binaan PTFI,” ungkap Nathan.
Sementara itu, usai pembugaran, acara dilanjutkan dengan karnaval mobil hias yang diikuti oleh tiap-tiap departemen dan perusahaan di bawah PTFI. Karnaval mobil hias ini menampilkan keragaman budaya dari berbagai daerah di Indonesia.