Timika, Antarpapua.com – Untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), Pemerintah Kabupaten Mimika bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) dan para mitranya menggelar dialog kemitraan Para-para SDGs Timika (PaSTi) No- Komen (NoKen) dengan tajuk “Pengelolaan Sampah dan Kesadaran Lingkungan dalam Konteks Pembangunan Berkelanjutan” di Hotel Swiss-Belinn Timika, Kamis (20/6/2024).
Israel Raine, perwakilan dari departemen Solid Waste Management (SWM) PTFI menyampaikan upaya yang sudah dilakukan PTFI untuk menanggulangi sampah industrial dari aktivitas perkantoran dan sampah domestik dari perumahan maupun area perkantoran di wilayah operasi PTFI, mulai dari Grasberg di Dataran Tinggi hingga Dataran Rendah.
Selain mengolah sampah sesuai standar linkungan hidup, PTFI juga aktif menerapkan pengelolaan sampah ramah lingkungan, salah satunya dengan pemanfaatan sebagai unsur hara. “Lindi (cairan sampah) kita olah lagi menjadi kompos cair yang digunakan untuk pupuk tanaman di taman Kota Kuala Kencana,” ujar Rainer.
Semangat gotong-royong pun tercipta antara PTFI dengan PT Sandvik sebagai mitra untuk menangani sampah industrial bekas kemasan alat berat pengeboran. “Sampah dari spacer bekas drill rods diolah menjadi paving block untuk area pejalan kaki dan rest area,” kata Manager Environment Health & Safety PT Sandvik Anang Krisnocahyo.
Penanggulangan sampah tidak bisa berhasil tanpa adanya dukungan dan tanggung jawab dari masyarakat. Membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkunganyang bersih dan sehat, turut menjadi bagian penting dari upaya pengelolaan sampah di Kabupaten Mimika.
PTFI bersama Dinas Pendidikan, dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mimika aktif mengedukasi pelajar sejak dini melalui Program Alam Lestari. Program ini sudah berlangsung sejak 2008 dan melibatkan 758 pelajar SMP di Timika sebagai Duta Lingkungan.
“Melalui Program Alam Lestari serta pendampingan edukasi lingkungan di sekolah, kami berhasil membantu beberapa sekolah di Timika mendapatkan predikat Adiwiyata tingkat provinsi dan nasional,” kata Superintendent Departement Environmental PTFI, Emilia Ubra.
Pemerintah Daerah juga berkomitmen untuk menanggulangi sampah dan membangun kesadaran lingkungan hidup. Kepala Seksi Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mimika, Aris Sampe Mambulu mengungkap strategi mengolah sampah organik sesuai dengan pengolahan sampah di PTFI.
“Kami mereplikasi pengelolaan sampah organik agar dapat dimanfaatkan sebagai kompos rumahan yang sudah dilakukan PTFI,” ujar Aris.
Kepala Distrik Kuala Kencana Yemi Gobai mengatakan, “Tata kelola Kota Kuala Kencana sangat modern termasuk dalam pengelolaan sampah dan keselamatan kerja, saya berencana agar Kelurahan Karang Senang dapat mereplikasi Kota Kuala Kencana dalam pengelolaan wilayahnya sehingga dapat menjadi pecontohan bagi distrik lainnya di Kabupaten Mimika.”
Tentang SDGs PaSTi Noken
Dialog kemitraan multistakeholder pertama di Timika ini mengambil slogan PaSTi NoKen yang merupakan singkatan dari Para-para SDGs Timika No Komen. Makna filosofis PaSTi NoKen diangkat dari kearifan lokal Papua, yang berarti mendiskusikan segala hal menyangkut tujuan dan komitmen bersama.
Sedangkan “NoKen” mengambil konteks budaya setempat, sebagai wadah kesepakatan untuk
ditindaklanjuti bersama dalam semangat kemitraan dan kolaborasi.
Kemitraan SDGs bersama Pemkab Mimika yang dikordinir oleh Bappeda Mimika bersama PTFI, serta pemangku kepentingan non-pemerintah lainnya telah berlangsung selama empat tahun. Dialog kemitraan multistakeholder ini rutin diselenggarakan tiap kuartal dengan mengangkat beragam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs).
- PaSTi NoKen 1: SDGs Tujuan 6, Akses Air Bersih dan Sanitasi Layak
- PaSTi NoKen 2: SDGs Tujuan 3, Kehidupan Sehat dan Sejahtera
- PaSTi NoKen 3: SDGs Tujuan 4, Pendidikan Berkualitas
- PaSTi NoKen 4: SDGs Tujuan 8, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
- PaSTi NoKen 5: SDGs Tujuan 2, Tanpa Kelaparan
(*)