Timika, APN – Peduli dengan konflik yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya tepatnya di Bilogai, PT Freeport Indonesia menyalurkan bantuan berupa bahan pokok makanan ke Bilogai Kabupaten Intan Jaya.
Pihak PTFI menyalurkan bantuan tersebut melalui Keuskupan Timika yang dilaksanakan secara simbolis pada, Rabu (24/2) di Bobaigo, Kabupaten Mimika, Papua.
Perlu diketahui, hingga kini warga Kabupaten Intan Jaya Papua masih mengungsi di sebuah Gereja Katolik di Bilogai akibat konflik antara pasukan TNI dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terjadi.
Bentuk kepedulian dan komitmen dari PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk selalu peduli terhadap situasi kemanusiaan di Papua, PTFI pun menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa Bama sebanyak kurang lebih 5,3 Ton.
Yang terdiri dari beras sebanyak 300 karung, Mie Instan 300 karton, Minyak goreng ukuran 20 liter sebanyak 20 gen, Susu 40 karton, Gula Pasir 40 karung, Kopi 20 karton, dan Teh 20 karton.
Perwakilan PTFI, VP Community Economic Development, Nathan Kum menjelaskan bantuan tersebut diberikan setelah pihaknya mendapatkan informasi, dan surat permintaan bantuan dari keuskupan, untuk membantu masyarakat di Bilogai.
Nathan, mengaku pihaknya juga merasa prihatin dengan situasi tersebut sehingga surat tersebut langsung direspon.
Bantuan kemanusiaan ini diberikan dan sesuai kebutuhan berupa bahan makanan dan bantuan disalurkan melalui keuskupan,” ungkapnya.
Menurut Nathan, bantuan yang diberikan tersebut merupakan wujud komitmen PTFI bukan hanya di sekitar area operasi PTFI, namun juga diseluruh Papua.
Kami dari keluarga besar PTFI turut prihatin dengan situasi masyarakat Intan Jaya akibat konflik senjata, kami berharap dan berdoa agar situasi tersebut bisa segera pulih,” ucapnya.
Mewakili Keuskupan Mimika, Vikaris Jenderal Keuskupan Timika, Pastor Andreas Madyo Srijanto, SCJ menjelaskan karena situasi yang masih kurang kondusif banyak masyarakat yang memilih untuk tinggal di kompleks gereja di Bilogai.
Madyo menyebut berdasarkan data sementara yang dilaporkan kepada pihaknya ada sekitar 1.000 orang yang mengungsi di gereja Katolik. Hal tersebutlah yang membuat pihaknya mengajak masyarakat untuk peduli dan memberikan bantuan.
Awalnya disebutkan sekitar 600 orang, namun saat ini barangkali sudah ada sekitar 1.000 orang yang mengungsi,” tuturnya.
Ia pun mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kepedulian dari PTFI. Kemudian tanggung jawab Keuskupan kata Madyo, saat ini adalah untuk memastikan bantuan tersebut sampai kepada masyarakat.
Madyo menjelaskan, saat ini pihaknya sudah dua kali menyalurkan bantuan kepada masyarakat di Bilogai.
Bantuan yang dikumpulkan dari gereja sudah dua kali dikirimkan yaitu kemarin dan hari ini, menggunakan transportasi udara, didampingi oleh beberapa pastor, kemudian untuk yang dari PTFI akan kami salurkan lagi,” ungkapnya.
Dirinya berharap agar situasi yang terjadi di Intan Jaya bisa terselesaikan dengan baik. Sehingga masyarakat yang mengungsi dapat kembali ke rumah masing-masing dan beraktivitas kembali. (Aji-Cr01)