TIMIKA, antarpapuanews.com – Penanggungjawab Malaria Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pasar Sentral Mimika, Micha Cery Bunga mengatakan data jumlah pasien malaria yang dimiliki oleh Puskesmas Pasar Sentral terhitung mulai bulan Januari hingga Juli sebanyak 2.141 Pasien. Dari data itu, terdapat penurunan jumlah pasien pada bulan April dan Mei 2020, yang terjadi akibat masyarakat enggan berobat di puskesmas karena adanya wabah Corona Virus yang tersebar di Kabupaten Mimika.
“Dari Puskesmas Pasar Sentral, dari tahun 2020, bulan Januari sampai Juli data kasus malaria kami sebanyak 2.141, dari data tersebut kami dapat penurunan di bulan April dan bulan Mei itu disebabkan karena masyarakat takut datang berobat ke puskesmas karena adanya wabah Covid Corona yang lagi ada saat ini. Setelah bulan 4 dan bulan 5 itu ada peningkatan bulan 6 dan bulan 7 mulai meningkat kasus malaria, jadi total keseluruhan itu 2.141”. ungkap Penanggungjawab Malaria Puskesmas Pasar Sentral Mimika, Micha Cery Bunga, pada Kamis (16/7/2020).
Cery menjelaskan, jumlah tersebut belum dapat di pastikan sebagai data tetap untuk tahun 2020, karena mengingat saat ini baru memasuki pertengahan tahun maka kemungkinan masih akan bertambah jumlah kasus dari yang ada saat ini.
Dia menerangkan, pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2019 terdapat 10.403 kasus yang terhitung mulai bulan Januari hingga Desember 2019.
“Tahun 2019 itu lumayan banyak, sebanyak 10.403 kasus dari januari sampai desember 2019. Ini kan baru pertengahan tahun 2020, jadi kita dapat data sekitar 2.000 kasus malaria yang ada di wilayah kerja kami”. Tuturnya.
Sementara itu, pihaknya telah melakukan beberapa kegiatan untuk mencegah persebaran malaria dengan cara melakukan IRS, Penyemprotan dari rumah kerumah dan akan diadakan pembagian kelambu bagi warga di wilayah kerja Puskesmas Pasar Sentral.
“Kami sudah melakukan beberapa kegiatan. Pertama seperti IRS, Penyemprotan dari Rumah ke Rumah dengan nanti ada pembagian kelambu, bulan 8 itu kami akan ada lakukan pembagian kelambu di masyarakat, pembagian kelambu masal”. Terang Cery.
Cery menuturkan, pihaknya juga telah mengadakan Pojok Malaria untuk menangani pasien malaria secara teratur dimana pasien akan di pantau secara rutin mulai dari pemberian obat hingga pemantauan obat yang di konsumsi pasien agar obat tersebut dapat diminum sampai tuntas sesuai dengan banyaknya obat yang diberikan pihaknya. Ia menambahkan penyebab utama pasien malaria meningkat karena pasien tidak teratur dan tidak meminum obat yang diberikan hingga tuntas.
Cery menambahkan, dengan perubahan cuaca saat ini, curah hujan yang terus terjadi juga mengakibatkan terjadinya penambahan kasus malaria yang ditangani pihaknya. Ia menjelaskan bahwa untuk saat ini ia belum bisa memaparkan data terkait kasus malaria yang ditangani pihaknya di bulan Juli ini karena data tersebut belum di kumpulkan atau disatukan menjadi satu kesatuan data bulanan.
“Sekarang musim hujan, bulan 6 dan bulan 7, sekarang ini memang lagi naik-naiknya kasus, tapi nanti kami lihat lagi bulan 7, berapa data yang akan naik lagi di bulan 7 setelah rekap perbulan, tapi kasusnya memang naik, pada bulan 6 dan bulan 7 kasus naik karena cuaca hujan”,ungkap Micha Cery Bunga.
(APN)