Timika, APN – Puskesmas Timika selama bulan Oktober-November 2020 menangani sedikitnya 315 Pasien Covid-19 terkonfirmasi yang terdiri 208 di bulan Oktober dan 107 di bulan November sebagaimana dijelaskan Kepala Puskesmas Timika, dr. Moses Untung kepada APN di ruang kerjanya, Selasa (29/12).
“Sepertinya tidak akan ada tren perubahan, karena pencegahan terbaik adalah protokol kesehatan, di banyak tempat umum sudah mulai diabaikan protokol kesehatan. Masyarakat juga sudah tidak mau peduli lagi protokol kesehatan. Semoga saja, nanti pada bulan-bulan setelah liburan ini tidak terjadi lonjakan kasus karena kalau kita lihat di Pulau Jawa banyak melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yang kita takutkan adalah jika kita betul-betul tidak menerapkan pencegahan yang baik terutama dengan melakukan protokol kesehatan dan sementara vaksin juga belum ada, artinya bahwa kita memberi peluang munculnya virus varian baru seperti yang sudah mulai di Eropa. Di sana sekarang mulai dibatasi atau melarang penerbangan karena terjadinya perubahan. Virus baru ini bisa menimbulkan gejala yang bisa saja tidak sama dengan virus yang sekarang. Bisa lebih berat atau bisa lebih ringan. Penularannya juga jauh lebih potensial,” jelasnya.
Moses juga mengatakan bahwa, vaksin boleh diharapkan tetapi tidak serta merta Covid-19 akan berakhir karena vaksin adalah salah satu dari cara pencegahan. Jadi, yang lainnya juga adalah dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak (3M) itu. Termasuk berolahraga teratur, istirahat yang cukup.
Vaksinasi atau imunisasi itu adalah pemberian virus yang sudah dilemahkan sehingga tubuh memproduksi antibody untuk melawan virus, kalau kemudian tubuh ini terkena lagi infeksi.
Dr. Moses Untung juga menjelaskan bahwa vaksinasi ini tidak dianjurkan kepada Ibu hamil, orang-orang yang punya penyakit penyerta karena ditakutkan nanti ada efek sampingnya karena yang dikasih ini adalah virus yang dilemahkan. (Anis-cr02)