Timika, APN – Puskesmas Wania Mencatat 22 Kasus TB dari bulan Januari-pertengahan Maret 2021 yang ada di wilayah kerjanya.
Penanggung Jawab (Pj.) Tubercolosis (TB) Puskesmas Wania, Erni Fitmawati menerangkan bahwa sejauh ini pihak Puksesmas selalu melakukan penjaringan suspectnya masih sama seperti sebelum pandemi Covid-19. “Kami selalu turun lapangan, baik di Posyandu dan juga investigasi kontak. Jadi kita selalu melakukan penjaringan,” kata Erni di ruang kerjanya, Selasa (23/03).
“Kita disini juga ikut dalam kegiatan PIS-PK. PIS-PK di sini kan difokuskan untuk penjaringan kasus TB, terutama di Nawaripi karena yang mendominasi dari tahun ke tahun adalah Nawaripi dan juga Kamoro Jaya,” jelas Erni Fitmawati menambahkan.
Dirinya mengakui bahwa dari bulan Februari, pihaknya sudah turun PIS-PK, dan PIS-PK, dari PIS-PK itu lumayan banyak yang didapatkan suspectnya. Kalau untuk suspect, sampai sekarang sudah ada hasil sekitar 30 suspect tetapi untuk pasiennya hanya berjumlah 22 pasien, itu dari bulan Januari sampai pertengahan Maret ini.
“Ada beberapa pasien yang belum lapor ke Puskesmas Wania tetapi sudah ada rujukannya dari RSUD dan RSMM tetapi pasiennya belum melaporkan diri. Kita sudah melihat rujukan online-nya sudah masuk tetapi pasienya belum membawa rujukan manualnya ke pihak Puskesmas,” kata Erni.
Masalah yang pertama mengenai kasus TB, kata Erni bahwa kurangnya dukungan dari keluarga dan juga masyarakat sangat kurang karena adanya diskriminasi pasien TB, seperti tidak memperhatikan pasien untuk minum obat dan kurangnya alamat yang jelas. Artinya bahwa domisilinya berpindah-pindah sehingga membuat kewalahan bagi pihak Puskesmas. (Anis-Cr02).