Timika, antarpapuanews.com – Ratusan pendulang yang beroperasi Kali Kapur yang berada di sekitar Distrik Tembagapura direncanakan untuk dipulangkan.
Hal tersebut berkaitan dengan rencana pemulangan pengungsi korban kontak Senjata KKB dengan TNI Polri kembali ke kampung mereka.
Kapolsek Tembagapura Ipda Eduardus Edison membenarkan adanya kegiatan pendulangan yang dilakukan oleh ratusan warga yang bukan merupakan penduduk asli Kampung Banti 1, 2, dan Opitawak.
“Mereka bukan penduduk asli kampung, karena data e-KTP nya menunjukan bukan berasal dari kampung itu,” terangnya saat ditemui di gedung DPRD Mimika, Senin (14/12).
Eduard melanjutkan pendulang tersebut berjalan kaki mulai dari Mimika hingga lokasi pendulangan, bahkan akibat dari aksi tersebut tiga orang pendulang meninggal dunia dalam perjalanan.
“Menurut keterangan mereka (pendulang) ada tiga orang yang meninggal dunia dalam perjalanan dan mereka kubur diperjalanan,” ungkapnya.
Ditanya terkait dengan adanya keterlibatan anggota hingga pendulang dapat masuk ke lokasi pendulangan. Secara tegas Eduard mengatakan pihaknya tidak mengetahui, tetapi menurut keterangan pendulang mereka berjalan dari Mimika, ke mile 68 kemudian tiba di lokasi pendulangan.
“Mereka sudah dua minggu di lokasi tersebut, mereka mendirikan Camp di Kali Kapur tidak ada yang masuk ke Kampung, 18 Desember 2020 nantinya semua akan kami pulangkan (kosongkan),” tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Mimika I Gusti Gede Era Adinata mengatakan khusus untuk para pendulang sesuai dengan permintaan masyarakat dan Pemerintah maka paling lambat pada tanggal 18 Desember 2020, area lokasi pendulangan akan dikosongkan.
“Sesuai janji saya, paling lambat 18 Desember 2020 akan kami kosongkan,” tegasnya. (APN1)