Timika, APN – Ratusan Warga Kabupaten Mimika padati kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika, untuk mendesak Timika sebagai Ibu Kota Propinis Papua Tengah (PPT).
Ratusan warga Mimika sebelum datang ke kantor DPRD Mimika terlebih dahulu berkumpul di lapangan eks Pasar Lama Timika lalu melakukan berjalan kaki (long march) menuju kantor DPRD Mimika.
Aksi demo dari ribuan warga Mimika ini terkait rencana penetapan Ibu Kota Provinsi Papua Tengah dihari yang sama DPR RI komisi II sedang melakukan sidang tentang pengesahan DOB dan penetapan tiga ibukota provinsi.
Aksi demo warga Mimika ini mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan TNI – Polri yang dipimpin langsung oleh Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putra, SH, SIK.
Berdasarkan pantauan langsung di kantor DPRD Mimika, kehadiran massa yang menyampaikan aspirasi diterima oleh Wakil Ketua I DPRD Mimika, Aleksander Tsenawatme dan sejumlah anggota DPRD Mimika di antaranya, Ketua Komisi A, Daud Bunga, Ketua Komisi C, El minus B Mom dan Thobias Maturbongs, Den B Hagabal, Miller Kogoya, Nathaniel Murib, Leonardus Kocu, Nurman Karupukaro, dan Reddy Wijaya.
Sejumlah orator massa diantaranya, Agustinus Anggaibak, Litinus Hagabal, Yohanis Kum dan Simon Anggaibak secara bergantian menyampaikan orasi yang mendesak Komisi II DPR RI menetapkan Timika sebagai ibukota Provinsi Papua Tengah.
“Seluruh masyarakat Mimika harus bersatu dan satu tujuan untuk memperjuangkan Mimika sebagai ibukota provinsi Papua Tengah, kami Timika bukan baru berjuang sekarang dan Timika satu satunya kabupaten di Papua Tengah yang sangat siap. Akibat perjuangan Papua Tengah sudah mengorbankan nyawa dan harta, jadi tidak boleh di Nabire harus di Mimika. Suka tidak suka Timika harus jadi ibukota Papua Tengah, ” tegas Litinus Hagabal dalam orasinya.
“Hari ini merupakan momen terakhir kita seluruh masyarakat Mimika untuk menentukan Mimika jadi PPT, Mimika sangat layak dan sangat siap jadi ibukota. Kami minta Komisi II DPR RI harus mensahkan Mimika jadi Ibukota Papua Tengah, Mimka Ibukota sudah harga mati,” sambung Agustinus Anggaibak.
Yohanis kum ikut menegaskan jika tidak ada Kabupaten lain yang boleh menjadi ibu kota Papua Tengah selain Mimika.
“Mimika dari dulu sudah menyatakan kesiapan dan sudah sepakat. Hari ini kami mau tegaskan bahwa Mimika harus jadi ibukota Papua Tengah, tidak boleh yang lain, “ungkap Yohanis Kum.
Ketua Komisi C DPRD Mimika Elminus B mendukung apa yang disampaikan oleh para orator.
“Seluruh masyarakat Mimika, baik itu Orang Asli Papua maupun bukan harus datang dan berkumpul di kantor DPRD untuk memberikan dukungan kepada Komisi II DPR RI untuk wajib menetapkan Timika sebagai ibukota Papua Tengah. Semua masyarakat harus bersatu dan menyatakan dengan tegas bahwa Timika harus dijadikan ibukota Papua Tengah,” tegasnya.
Hingga berita ini disiarkan, massa masih bertahan di kantor DPRD Mimika sambil menunggu keputusan hasil sidang paripurna DPR RI yang masih berlangsung saat ini.