Timika, Antarpapua.com – Upaya mencegah penyebaran virus African Swine Fever (ASF) yang saat ini menyerang ternak babi di Kabupaten Mimika, terus dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika.
Salah satu langkah yang diambil adalah, dengan menutup sementara penjualan daging babi di Timika hingga kondisi ini bisa terkendalikan.
Menanggapi rencana tersebut, Dorkas Linggi, salah satu pedagang daging babi saat ditemui di lapak penjualan daging babi di Pasar Sentral Timika, Selasa (30/1/2023) mengatakan, bahwa langkah yang diambil pemerintah melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika harus dikaji dengan baik.
“Semua proses pemotongan daging babi yang dijual di sini, sebelum dipotong babi ini diperiksa kesehatannya dulu. Sehingga daging babi yang dijual di sini itu daging yang sehat dan aman di konsumsi”, kata Dorkas.
Banyak orang menggantungkan usahanya menjual daging babi di Pasar Sentral, jika tidak evaluasi secara baik dan langsung ditutup maka hal ini tentunya akan sangat berdampak secara ekonomi kepada para pedagang daging babi.
“Tidak mungkin kita mau jual daging babi yang sakit,” kata Dorkas.
Oleh karena itu dirinya sangat berharap kepada Pemerintah Daerah melalui dinas terkait, agar tidak menutup penjualan daging babi di Timika.
“Saya kurang setuju dengan rencana penutupan tersebut,”kata Dorkas.