Timika, Antarpapua.com – Ribuaan umat Islam di Kota Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah/2024.
Salat Idul Fitri dilaksanakan di pelataran gedung Graha Eme Neme Yauware, Rabu (10/4/2024). Menjadi imam Salat Idul Fitri adalah Ustadz Kamsir, SAg dan menjadi khatib
Ustad H Munir, SHI.
Ustad Munir dalam ceramahnya, mengingatkan kepada seluruh umat bahwa kehidupan di dunia hanya sementara akhirat yang selamanya.
Oleh karena, itu dirinya mengajak seluruh umat Islam agar menggunakan kesempatan hidup di dunia yang diberikan oleh Allah untuk melaksanakan hal-hal baik.
“Oleh karena kesempatan yang Allah berikan untuk hidup di dunia ini jangan kita sia-siakan, untuk mempersiapkan bekal sebanyak banyak menuju kehidupan yang abadi. Mari bersama-sama kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, dengan cara menjalankan segala perintahnya dan menjauhi larangannya” kata Ustad Munir.
Khatib juga mengajak, mari di pagi yang cerah ini kita buka seluas luasnya pintu maaf yang telah lama tertutup,kita buka pintu hati kita yang suci,pikiran jernih kita kita singkirkan kotoran jiwa kita yaitu rasa dendam, benci dan permusuhan diantara sesama saudara umat beragama. Muda mudahan kita yang hadir senantiasa tercatat dan di dorongkannya orang orang yang mendapatkan amupunan Allah SWT.
Ustad Munir mengatakan, bahwa di dalam Alquran ada tiga ayat yang selalu bergandengan yang isinya ada dua perintah, yang harus dilaksanakan kedua-duanya, dan tidak sempurna kalau hanya satu yang dilaksanakan.
Ia menyebut ketiga ayat tersebut yakni pertama dirikan salat dan tunaikan zakat, tidak sempurna kalau hanya mendirikan salat tapi zakat tidak ditunaikan.
Kedua taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul, tidak sempurna kalau hanya taat kepada Allah tetapi tidak taat kepada rasul.
Ketiga, bersyukurlah kepada Allah dan berbuat baik kepada kedua orang tuamu. Ustad Munir juga mengajak seluruh umat muslim di Kabupaten Mimika, untuk terus berbuat baik kepada semua.
Sementara itu Bupati Mimika, Dr Eltinus Omaleng dalam sambutannya yang dibacakan oleh Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Mimika, La Itam Gredenggo menyebutkan, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Mimika menyampaikan selamat Idul Fitri 1445 Hijriyah mohon maaf lahir dan batin bagi seluruh umat muslim di Kabupaten Mimika.
“Semoga amal ibadah bapak, ibu sekalian selama bulan ramadan diterima oleh Allah SWT dalam suasana hikmat di Hari Raya Idul Fitri ini, tidak lupa saya atas nama pribadi dan keluarga, menyampaikan permohonan maaf atas segala khilaf dan kesalahan, yang disebabkan oleh kekhilafan saya selaku
pribadi manusia biasa, yang tidak luput dari salah dan lupa,”kata Bupati Omaleng dalam sambutannya.
Bupati mengatakan, lantunan takbir bergema sejak kemarin sore, menandakan Ramadan segera berakhir, dan 1 Syawal pun datang sebagai hari kemenangan. Bulan mulia yang telah kita lalui dan kita raih melalui aktivitas puasa,dan berbagai ibadah yang telah kita lewati bersama.
“Segala puji bagi Allah yang telah memberikan anugerah, nikmat dan karunianya kepada kita semua, sehingga pagi hari ini kita semua dapat hadir mengikuti salat Idul Fitri 1445 H.
“Shalawat dan salam senantiasa hanya kepada-Mu Tuhan yang Maha Esa, semoga kita semua
selaku umatnya, mampu menjadi penerus yang istiqamah dalam menjalankan amanah hingga akhir zaman,”kata Bupati.
“Di hari yang Fitri ini saya mengajak kita semua untuk saling memaafkan satu dan lainnya. Jika Allah dapat memaafkan kesalahan dan dosa-dosa kita, apalagi kita sebagai mahluk ciptaannya. dengan demikian
silaturahim bisa menjadi jembatan menuju kebahagiaan,”tuturnya.
Bupati Eltinus menyebutkan bahwa salah satu hikmah Idul Fitri adalah, bagaimana menguatkan bangunan tradisi beragama, sekalipun tidak berjabat tangan, tetapi hatinya saling memaafkan dengan setulus-tulusnya. Kefitrian ini harus dijadikan momentum berharga dalam mempererat persaudaraan dalam mewujudkan fondasi kesatuan dan persatuan yang dilandasi oleh nilai kebangsaan dan keimanan.
“Sekali lagi, marilah kita rekatkan kembali tali persaudaraan yang hampir putus. Kita tundukkan hati untuk saling membuka pintu maaf, saling melepaskan keangkuhan dan dendam agar kita menjadi begitu damai untuk saling berdampingan,”kata Bupati Eltinus.