Timika, Antarpapua.com – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Mimika ke-27, Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Ketahanan Pangan menggelar operasi Gerakan Pangan Murah di pelataran Graha Eme Neme Yauware, Sabtu (07/10/2023).
Pantauan antarpapua.com di lokasi, masyarakat tampak antusias memadati setiap stan yang sudah disediakan oleh Dinas Ketahanan Pangan. Mereka berbaris membentuk persegi empat sembari mengantri, bahkan sebelum pembukaan gerakan pangan murah itu.
Terlihat juga, lahan parkir di sekitaran stan dipadati kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Setelah menunggu beberapa saat, operasi gerakan pangan murah akhirnya dimulai serta dibuka dengan resmi oleh Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mimika, Robert Mayaut.
Dalam amanatnya mewakili Bupati Mimika Eltinus Omaleng, Robert menyampaikan, gerakan pangan murah ini merupakan upaya pemerintah dalam rangka menstabilkan pasokan harga pangan, serta mengendalikan laju inflasi untuk memperoleh bahan pokok dengan harga yang terjangkau di bawah harga pasar serta menjaga ketersediaan harga pangan.
“Saya baca dari badan pusat statistik, kemaren kan kita posisi September deflasi kita di angka -0,99 persen belum sampe 1 persen dan angka inflasi kita 4,5 sekian persen. Jadi harapan kita dengan melakukan hal-hal ini kita bisa menekan laju inflasi karena menyangkut daya beli masyarakat,” terang Robert dalam sambutannya.
Gerakan pangan murah ini bekerja sama dengan distributor dan pelaku pangan, dengan menjual produk-produk pangan berkualitas seperti beras, gila, minyak goreng, daging ayam, telur dan sayur-sayuran.
Robert berharap, dengan adanya operasi pangan murah ini, dapat membantu meredam kesulitan-kesulitan masyarakat terhadap lonjakan-lonjakan harga yang sampai hari ini masih tinggi.
Ia juga meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, agar gerakan pangan murah tidak hanya dilakukan di dalam kota, namun juga dapat menjangkau kantong-kantong masyarakat berpenghasilan lemah khususnya Orang Asli Papua seperti di Poumako, Kwamki Narama dan beberapa wilayah lainnya.
Ia juga meminta kepada OPD pelaksana, agar dapat memastikan komoditi yang dijual di gerakan pangan murah dapat benar-benar tersalurkan kepada masyarakat, dan tidak untuk dijual kembali oleh oknum-oknum tertentu.