“Sampah ini sebenarnya bisa bernilai ekonomis tetapi karena kita menggolahnya secara tradisional maka perlu tenaga yang lebih besar untuk mengolahnya menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis,” ungkapnya dalam sambutan dalam peluncuran program penanganan kebersihan, di Kantor DLH Mimika, Rabu (23/3/2022).
Syahrial melanjutkan ada pengusaha yang menyampaikan kepadanya sampah karton dikumpulkan maka bisa bernilai ekonomis.
“Mereka (pengusaha pengepul karton) bilang ke saya, per tahun itu bisa untung 50 juta kalau kirim ke Jawa,” ujarnya.
Syahrial pun mengimbau kepada masyarakat untuk bisa memilah sampah dengan baik, sehingga bisa bernilai ekonomis.
“Kita harapkan lurah bisa mengedukasi masyarakat soal pemilahan sampah tersebut,” ujarnya.
Syahrial juga menyebut DLH sebenarnya juga memiliki bank sampah namun belum berjalan maksimal, sehingga belum berkembang.
“Kalau pemilihan sampah di rumah tangga itu lebih bagus, karena memudahkan pengepul tadi, jadi disini itu pengepul sampah itu ada seperti khusus karton, plastik ada, tetapi karena masih dicampur itu sulit, kalau dipisah bisa jadi uang karena banyak yang bisa tampung di Mimika ini,” ucapnya.