Umum  

SAR Timika Catat Ada 34 Kecelakaan di Darat dan Laut Selama Tahun 2021

Antar Papua
Kantor SAR Mimika

Timika, APN – Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika mencatat ada 34 kecelakaan, baik di darat maupun di laut yang ditangani SAR Timika selama tahun 2021.

Kasi OPS Basarnas Timika, Syahril menjelaskan dari 34 kecelakaan itu ada 1 kecelakan di darat dan 33 kecelakaan di laut.

“Rincian kecelakaan tersebut, yakni di darat itu, jatuhnya pesawat di Sugapa pada beberapa waktu lalu, kemudian ada 19 kapal tersebut terjadi karena cuaca yang sangat ekstrim dan membuat kapal terbalik dan beberapa faktor lainnya, dan 14 kejadian lainnya, yaitu kondisi membahayakan manusia,” terang Kasi OPS Basarnas Timika, Syahril kepada APN saat di temui diruang kerjanya, Rabu (02/02/2022).

Syahril melanjutkan kejadian lainnya yang membahayakan manusia seperti hilang kontak, mati mesin.

Ia menambahkan, kesulitan yang sering dihadapi pihaknya adalah titik kordinat kapal yang jelas sehingga menghambat pencarian terlebih karena putus komunikasi.

“Terkadang warga hanya melapor, berdasarkan dugaan bahwa mereka jalan dari Timika yang harus tujuannya hanya 4 jam tapi sampai 1 hari belum tiba dan posisinya dimana, kami juga tidak mengetahui dan itu sangat mempengaruhi pola pencarian kita termasuk area mana yang harus kita plotting hanya untuk bantu meloloskan dugaan tersebut,” ungkapnya

Ia menambahkan area yang perairan tidak bagus komunikasinya adalah area Timur dari Mimika ke Asmat.

“Karena area Timur dari Timika ke Asmat itu komunikasi tidak bagus atau putus, beda dengan dari Timika ke barat iya, karena ada beberapa tower – tower Telkomsel di daerah bagian barat dari Timika, tapi daerah Timur kewalahan untuk lakuakn pencarian karena putus komunikasi karena belum ada tower,” ungkap Syahril.

Ia mencontohkan, ada beberapa kapal seperti kapal minyak dari Asmat ke Timika dan terbalik itu akibat cuaca sangat ekstrim.

Baca Juga |  Lagi, Terjadi Kecelakaan di Depan Ramayana Timika, RSUD Mimika: Korban Dalam Penanganan Medis

Ia juga menyampaikan untuk sementara alat bantu kita untuk melakukan pencarian seperti speedboat dan lainnya masih tetap aman.

Syahril berharap di tahun 2022 pihaknya berusaha agar musibah atau kecelakan baik di laut maupun di udara tidak terjadi.

“Khusus untuk masyarakat pesisir yang akif beraktifitas di laut harus lebih mengerti, paham tentang teknik – teknik untuk menggunakan alat – alat pertolongan dilaut jika ada kecelakaan. Agar bisa berusaha untuk menyelamatkan diri. Karena kecelakan – kecelakan di laut ini sangat banyak. Sehingga diharapkan para pelaut harus menggunakan alat komunikasi lainnya seperti HP satelit karena mereka yang punya alut jasa transportasi khususnya para pengemudi agar lebih memperhatikan keselamatan penumpang. Karena penumpang yang mereka bawa itu adalah tanggung jawab pengemudi,” paparnya.

Syahril pun meminta masyarakat agar terus berhati-hati karena ada beberapa kapal yang tidak memiliki alat komunikasi.

“Karena dirinya melihat ada beberapa alat transportasi laut tidak menggunakan alat komunikasi itu dan kadang juga komunikasinya putus,” tutupnya.