Mulia, Antarpapua.com – Tim gabungan Satgas Damai Cartenz 2025 berhasil menggagalkan transaksi amunisi ilegal di Kampung Karubate, Distrik Muara, Kabupaten Puncak Jaya, Senin (29/9/2025). Dua orang pelaku diamankan bersama barang bukti 12 butir peluru berbagai kaliber.
Operasi dipimpin IPDA Sukono dengan melibatkan 41 personel dari Satgas Tindak, Satgas Gakkum, dan Satgas Intelijen. Tim bergerak sejak pukul 08.41 WIT dari Pos Kulirik setelah menerima informasi intelijen mengenai adanya rencana transaksi amunisi di wilayah Kota Mulia.
Pantauan awal mendapati salah satu target, Erek Enumbi (18), menarik uang tunai Rp2 juta di Bank Papua sekitar pukul 09.45 WIT. Ia kemudian bergerak menuju Kampung Dondobaga, Distrik Muara. Pemantauan dilakukan ketat, termasuk dengan bantuan drone.
Sekitar pukul 14.02 WIT, Erek bertemu dengan target kedua, Hogen Gire (32), di sebuah rumah di Kampung Dondobaga. Dugaan kuat keduanya akan melakukan transaksi amunisi membuat tim gabungan memperketat pengawasan.
Tak lama kemudian, pukul 14.15 WIT, keduanya berhasil diamankan di Kampung Karubate. Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan 12 butir peluru yang terdiri dari enam butir kaliber 9 mm, dua butir kaliber 7,62 mm, dan empat butir kaliber 5,56 mm.
Kedua pelaku langsung digelandang ke Mapolres Puncak Jaya. Identitas mereka telah dikonfirmasi, yakni Hogen Gire, warga Kampung Karubate yang tidak memiliki pekerjaan tetap, serta Erek Enumbi, seorang pelajar asal Kelurahan Uragi, Distrik Tingginambut.
Dari keterangan awal, para pelaku mengaku membeli amunisi dari oknum anggota militer dengan harga bervariasi, mulai dari Rp2 juta hingga Rp5 juta per paket. Penyidik juga menerima informasi adanya keterlibatan dua nama anggota TNI yang kini masih dalam proses penyelidikan.
“Seluruh barang bukti dan kedua pelaku sudah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata salah satu anggota Satgas.
Konsolidasi akhir operasi berlangsung di Mapolres Puncak Jaya pada pukul 18.36 WIT. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman dan terkendali tanpa insiden. Aparat masih mendalami jaringan peredaran amunisi ilegal di wilayah pegunungan Papua tersebut. (Redaksi)