Mimika, Antarpapua.com – Dalam suasana penuh keceriaan dan kehangatan, personel Satgas Operasi Damai Cartenz kembali memperlihatkan komitmennya dalam mempererat hubungan dengan masyarakat Papua, khususnya anak-anak, melalui kegiatan budaya yang menghibur. Pada Senin (21/7/2025), para personel Satgas tampak menikmati momen yang menggembirakan dengan anak-anak di halaman SD Torsina, Kabupaten Mimika, sembari menampilkan tarian khas Pacu Jalur yang tengah viral di media sosial.
Kegiatan ini dipimpin oleh Wakil Kepala Satuan Tugas Humas Ops Damai Cartenz, Kompol Yusuf Tauziri, S.I.K., yang memimpin personel lainnya untuk ikut larut dalam suasana penuh tawa dan kebahagiaan. Dalam acara tersebut, anak-anak tampak antusias mengikuti gerakan tarian yang dipandu dengan penuh semangat oleh para personel Polri.
Tidak hanya menari, personel juga memberikan hadiah kecil dan permen kepada anak-anak, sebagai simbol kasih sayang dan perhatian. Aksi ini menunjukkan bahwa Polri tak hanya berperan sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai sahabat dan pelindung bagi anak-anak Papua.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., didampingi Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Adharma Sinaga, S.I.K., M.Hum., mengungkapkan bahwa Polri akan terus berkomitmen untuk menjaga kedamaian di Papua melalui pendekatan yang lebih inklusif dan menyentuh sisi kemanusiaan.
“Kami ingin tumbuh bersama masyarakat Papua, khususnya anak-anak, karena mereka adalah masa depan Papua yang damai dan sejahtera,” kata Brigjen Pol Faizal.
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., menekankan pentingnya memberikan ruang bagi anak-anak untuk bermain dan merasa aman dalam menjalani kehidupan mereka.
“Anak-anak berhak untuk bermain, bergembira, dan hidup dalam kenyamanan. Itulah yang terus kami upayakan hadirkan melalui pendekatan humanis dan kegiatan positif seperti ini,” tambah Kombes Pol Yusuf.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pendekatan keamanan yang humanis, melalui keterlibatan sosial dan budaya, dapat menciptakan kedamaian yang sejati. Keamanan, menurut Satgas, tidak hanya tercipta melalui senjata dan patroli, tetapi juga melalui tarian, senyuman, dan kehadiran tulus aparat negara yang peduli.
Dengan langkah ini, Satgas Operasi Damai Cartenz terus memperlihatkan bahwa membangun kedamaian di Papua membutuhkan lebih dari sekadar pengamanan fisik, tetapi juga melibatkan kebersamaan dan perhatian terhadap kesejahteraan sosial masyarakat, terutama anak-anak sebagai generasi penerus. (Redaksi)