JAKARTA, Antarpapua.com– Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsdya TNI Kusworo membuka kegiatan Jambore Nasional Potensi Pencarian dan Pertolongan (Search and Rescue/SAR) di Bumi Perkemahan (Buperta), Cibubur, Senin-Kamis (27-30/11/2023).
Kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari perwakilan Potensi SAR binaan Kantor SAR se-Indonesia.
“Jambore Nasional Potensi SAR ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan tentunya merekatkan jalinan silaturahmi antara Basarnas dengan Potensi SAR, maupun sesama Potensi SAR yang ada di seluruh tanah air,” ungkap Kabasarnas.
Pada pembukaan tersebut, juga digelar simulasi operasi urban SAR pada bencana gempa bumi oleh Potensi SAR, diantaranya dari SAR Astra, SAR Hidayatullah, SAR Majelis Tafsir Alquran (MTA), dan SAR Dog Indonesia (SDI).
Sementara selama kegiatan Jambore Nasional Potensi SAR diisi dengan berbagai adu skill yang dikemas dalam mini challenge dan fitness drill antar tim dari 43 Potensi SAR se-Indonesia. Masing-masing tim melibatkan 10 personel. Mereka adalah personel-personel yang telah mendapatkan pelatihan SAR dan tentunya pilihan dari masing-masing unit pelaksana teknis atau Kantor SAR se-Indonesia.
“Basarnas memiliki 43 Kantor SAR. Tim yang mereka hadirkan pada jambore ini adalah personel-personel pilihan yang telah mendapatkan pelatihan teknis SAR dari masing-masing Kantor SAR. Dari jambore ini, Basarnas dapat memonitor maupun mengevaluasi hasil pembinaan Potensi SAR yang dilaksanakan masing-masing UPT di wilayah kerjanya masing-masing,” imbuhnya.
Dijelaskan, Potensi SAR adalah sumber daya manusia (SDM), sarana prasana, teknologi dan informasi, serta hewan selain yang dimiliki Basarnas yang dapat dikerahkan untuk mendukung penyelenggaraan SAR.
Potensi SAR mencakup seluruh stakeholder, mulai dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, unsur TNI, Polri, badan usaha, organisasi masyarakat, komunitas, civitas akademisi, media massa, hingga indivindu masyarakat yang memiliki kompetensi di bidang SAR.
Keberadaan Potensi SAR dan peran serta mereka diatur dalam UU No. 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan. Basarnas sebagai leading sector penyelenggaraan SAR merupakan pembina Potensi SAR. Saat ini, Basarnas memiliki 24.000 lebih Potensi SAR yang telah terlatih di seluruh tanah air.
“Basarnas dan Potensi SAR tidak bisa dipisahkan. Kami adalah insan SAR. Dari kegiatan ini, kami juga berharap akan meningkatkan komunikasi dan koordinasi, mempertebal soliditas dan sinergitas. Basarnas dan Potensi SAR adalah satu jiwa, satu rasa dalam misi kemanusiaan, yaitu memberikan pelayanan SAR kepada masyarakat sedang mengalami kegawatdaruratan, pada kecelakaan, bencana, maupun kondisi membahayakan manusia,” pungkasnya.
(Penulis : *Humas SAR | Editor : Sianturi)