Segini Harga Kol di Petani dan Pasar

Antar Papua
Kondisi sayur di ladang seorang petani. (Foto: Wahyu/antarpapua.com).

Timika, Antarpapua.com – Harga sayur kol di tangan petani sangat berbeda jauh dengan harga di pedagang pasar. Menurut data dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika per 17 Juli 2023, tercatat bahwa harga sayur kol di Pasar Sentral mencapai Rp 30 ribu.

Budi, seorang petani sayur kol di SP 4, Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Papua Tengah mengatakan, dirinya terkadang menyesuaikan pesanan yang diminta pengepul.

Budi punya dua pengepul langganan yang setiap pesan kadang-kadang dua karung. Jadi, kalau keduanya memesan secara bersamaan, ia bisa panen hingga 5 karung.

Sedangkan, saat ini kata Budi, sayur kol yang dibeli pengepul dari dia seharga Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu sesuai dengan kondisi dan kualitas sayur yang dipanen. Budi bilang, harga ini menyusut dari harga sebelumnya yang berkisar Rp 17 ribu.

Baca Juga |  PARADE FOTO Pelantikan KKSS Distrik Wania Kabupaten Mimika

Kemudian, parahnya para pengepul tidak membayarnya secara langsung pada saat melakukan pengambilan. Mereka justru membayar dua sampai tiga hari, setelah pengambilan sayur laku terjual di pasar.

“Harganya paling murah Rp 6 ribu paling mahal Rp 20 ribu, dan untuk saat ini harganya antara Rp 10-Rp 12 ribu, itu sudah berlangsung sejak dua minggu lalu,” kata Budi, saat ditemui di ladangnya, Senin (17/7/2023).

Sementara itu, akibat keseringan diguyur hujan kata Budi, sangat mempengaruhi kualitas sayur. Saat ini hanya setengah kilo. Dan faktor hujan juga mempengaruhi kualitas sayur tersebut. Jika cuaca bagus (cerah), satu sayur kol beratnya bisa lebih dari satu kilo.

Sudah harganya murah, kata Budi harga bibit dan pupuk mahalnya minta ampun. Sampai saat ini, masalah harga bibit dan pupuk belum ada solusi.

Baca Juga |  Distrik Miru Gelar Musrenbang Tahun 2022

Musim penghujan membikin sulit para petani dalam menanam sayur. Bahkan, banyak sayur yang terlanjur ditanam terpaksa membusuk.

“Kalau musih penghujan begini banyak yang rusak dan busuk,” ungkap Budi.

Budi menyebutkan, sayur kol membusuk akibat keseringan diguyur hujan buntut adanya bintik pada daun, sehingga menjadi biang sayur kol membusuk.

Budi bilang, sayur kol akan tumbuh subur apabila cuaca bersahabat. Menurutnya, tanaman jangka panjang dalam masa panen perlu waktu dua bulan lewat metode semai. Kemudian, satu bulan dipindahkan ke bandengan.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News