Timika, antarpapuanews.com – Sektor perikanan Kabupaten Mimika dinilai memiliki potensi investasi yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan sektor perikanan atau kelautan Mimika masuk dalam Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Indonesia.
Tenaga ahli yang juga Narasumber dari Konsultan SINERGI yang menggarap RUPM Kabupaten Mimika, Dr. Suparmono mengatakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Mimika sekarang ini dinilai masih sangat tergantung sektor pertambangan dimana ketergantungan itu mencapai 95 persen, bahkan beberapa waktu turun pada angka 75 persen.
Menurutnya hal tersebut perlu dikurangi untuk menghindari terjadinya kesulitan ketika era tambang berakhir.
“Sektor tambang ini kan tidak bisa diperbaharui maka dari itu perlu dilakukan riset untuk menggali sektor lain,” ujarnya saat ditemui usai mengikuti kegiatan FGD yang digelar di Kantor Bappeda, Selasa (15/12).
Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan riset dan mengidentifikasi bahwa Mimika memiliki potensi lokal yang dapat dimanfaatkan salah satunya adalah bidang perikanan.
“Perikanan disini adalah sumber daya yang dapat menarik investor, terlebih lagi laut disini termasuk dalam program akselerasi dari Pemerintah yaitu Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT). Timika salah satu dari 14 SPKT yang ada di Indonesia,” kata Suparmono yang juga merupakan ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Keluarga Pahlawan Negara (YKPN) Yogyakarta tersebut.
Ia mengungkapkan sektor perikanan di Mimika tidak hanya dapat dikembangkan sebagai sektor perikanan tangkap, tetapi juga perikanan pengolahan. Karena dengan adanya sektor perikanan pengolahan, diharapkan akan ada sumber daya manusia lokal yang bisa ikut serta dalam pengolahan ikan. Sehingga pengangguran berkurang.
“Ketika dua sektor perikanan sudah berkembang, munculah sektor-sektor lain meliputi, koperasi, usaha makan minum, dan lainnya,” ujarnya.
Selain sektor perikanan ada juga sektor lain yang punya potensi besar yaitu sektor peternakan, perkebunan, dan Pariwisata. khusus bagian perkebunan ada kopi asli Mimika dinilai mempunyai kualitas yang baik.
Menurut Suparmono, Mimika harus sudah siap membuat skenario apabila nantinya sektor tambang semakin lama semakin berkurang yaitu dengan merancang sektor non tambang yang menggantikan dan yang bisa memperbaharui.
“Adanya langkah RUPM merupakan hal yang bagus untuk merencanakan sektor non tambang, sekaligus memetakan sektor-sektor mana yang dapat menarik investasi dari para investor,” pungkasnya. (APN1)