jayapura, Antarpapua – Menjelang perayaan Natal 2024, suasana di pasar dan toko kue di Kota Sentani, Papua, semakin memanas. Warga setempat berlomba-lomba berburu kue kering untuk melengkapi perayaan Natal mereka. Pasar yang biasanya sepi, kini dipenuhi oleh pedagang dan pembeli yang saling berinteraksi dalam kehangatan penuh semangat, menciptakan nuansa yang semakin meriah menjelang hari besar tersebut.(Selasa,24/12/24)
Kasma, salah satu pedagang kue kering yang telah berjualan di Sentani selama bertahun-tahun, mengungkapkan bahwa permintaan tahun ini melambung tinggi dibandingkan tahun lalu. “Sejak awal Desember saya sudah mulai memproduksi kue, dan alhamdulillah permintaan melonjak. Pelanggan banyak yang mencari nastar, kastengel, dan putri salju. Bahkan, beberapa jenis kue sudah habis sebelum saya sempat menambah stok,” ujarnya dengan senyum lebar.
Hal senada diungkapkan oleh Ainun, pedagang lain yang merasakan lonjakan penjualan yang signifikan. “Dalam sepekan terakhir, penjualan kami meningkat dua kali lipat. Natal selalu jadi momen yang spesial bagi kami. Saya berusaha memberikan rasa dan kemasan terbaik untuk kepuasan pelanggan,” tuturnya sambil melayani pembeli yang datang bertubi-tubi.
Fitri, seorang pedagang kue kering lainnya, menambahkan bahwa inovasi rasa juga menjadi daya tarik tersendiri. “Tahun ini, kue cokelat mint dan red velvet jadi favorit. Banyak pembeli yang penasaran dengan kombinasi rasa baru ini, dan ternyata mereka menyukainya,” jelasnya.
Tak hanya pedagang yang antusias, para pembeli juga menunjukkan semangat tinggi dalam berburu kue kering. Ibu Siska, seorang ibu rumah tangga yang sedang memilih kue, mengaku sengaja meluangkan waktu untuk mencari kue favorit keluarganya. “Kami selalu membeli kue kering setiap Natal. Tahun ini, saya mencari kastengel dan nastar karena anak-anak sangat menyukainya,” katanya sambil memilih kue yang diinginkan.
Etta, seorang pembeli lain, berbagi pengalamannya saat berburu kue. “Saya sudah keliling dari pagi untuk mencari kue yang sesuai dengan selera. Selain rasa, saya juga harus mempertimbangkan harga, karena saya membeli dalam jumlah banyak untuk keluarga besar,” tuturnya sambil mengendong tas belanja yang penuh kue.
Ika, pembeli lainnya, menekankan pentingnya kualitas dalam memilih kue kering. “Bagi saya, kualitas itu nomor satu. Saya mencari kue yang enak rasanya dan kemasannya menarik. Natal adalah momen yang istimewa, jadi semuanya harus sempurna, termasuk kuenya,” ujarnya dengan senyum bahagia.
Tradisi berburu kue kering menjelang Natal ini memang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Sentani. Keakraban dan kehangatan yang tercipta antara pedagang dan pembeli menggambarkan semangat Natal yang penuh kasih, kebersamaan, dan harapan. Pasar kue kering tahun ini tak hanya menjadi tempat transaksi ekonomi, tetapi juga ruang berbagi cerita, kebahagiaan, dan kenangan indah yang membalut perayaan Natal di Sentani.
Kehangatan suasana pasar kue ini, dengan segala warna dan aroma khas kue kering, menjadi simbol kebersamaan yang tercipta dari tradisi yang terus hidup. Tahun ini, Natal di Sentani tidak hanya dirayakan dengan doa dan kebersamaan, tetapi juga dengan kue-kue lezat yang membawa kebahagiaan bagi setiap keluarga.(Redaksi)