Timika, APN – Tim dokter jiwa yang dipimpin dr. Izak Samaay dari Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Abepura akan segera hadir di Mimika untuk melaksanakan tes kesehatan jiwa terhadap para calon anggota legislatif (caleg).
Hal ini disampaikan Sekretaris Komunitas SAGU JIWA, Manu Irianto Teturan, melalui pesan singkatnya kepada APN, Minggu (30/4/2023).
Manu menyatakan, surat yang dilayangkan oleh SAGU JIWA kepada pihak Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura kini sudah terjawab. Selanjutnya, pelaksanaan tes kesehatan jiwa bakal caleg bakal ditangani langsung oleh dokter Izak Yesaya Samaay.
“Saat ini hanya dua dokter jiwa yang sedang aktif dari total 4 orang dokter spesialis maka kita harus menunggu jadwal di beberapa Kabupaten selesai kemudian baru giliran kita. Direncanakan tanggal 5 Mei tim dokter bertolak dari Merauke ke Timika, langsung dimulai tesnya hari itu juga,” terang Manu.
Manu melanjutkan, persiapan panitia saat ini sudah mencapai 80 persen dan tinggal menentukan gedung yang akan digunakan serta menunggu konfirmasi jumlah total bakal caleg yang mendaftar.
Pendaftaran mulai dibuka Senin besok hingga 4 Mei 2023. Panitia akan membagikan informasi melalui grup-grup sosial media dan mengantar surat pemberitahuan kepada masing-masing partai politik di Mimika.
“Jadi pas dokter datang hari itu langsung tes,” ungkapnya.
Manu menegaskan, terkait pihak-pihak yang meragukan SAGU JIWA perlu mengetahui bahwa SAGU JIWA telah menjalin kemitraan yang berlangsung lama dengan Dinas Sosial dalam penanganan gangguan kesehatan jiwa dan mental.
Melalui kerja sama ini, SAGU JIWA juga bekerja sama dengan rumah sakit jiwa, terutama dokter spesialis kejiwaan. Hal ini telah memperkuat ikatan emosional antara SAGU JIWA dan RSJD Abepura sehingga memudahkan komunitas ini berkomunikasi dan mengkoordinasikan berbagai hal yang berkaitan dengan gangguan kejiwaan, termasuk Pemeriksaan Gangguan Kejiwaan bagi Bakal Calon Legislatif.
“Kami bagian dari masyarakat yang selama ini melakukan tahapan promotif seperti Penyuluhan Kesadaran Gangguan Kejiwaan sampai berpartisipasi mengeksekusi ODGJ juga menjadi kolaborator agar para stakeholder dapat bersatu melihat gangguan kesehatan mental dengan serius,” tegas Manu.
“Tentunya masyarakat ingin agar representasi rakyat yang nanti terpilih adalah orang-orang yang menganggap SERIUS masalah gangguan mental/gangguan kejiwaan sehingga kami akan menghubungi Bawaslu dan Gakumdu agar memastikan penyelenggara melaksanakan ketentuan perundang-undangan dengan taat,” pungkasnya.