Timika, APN – Pasar Mapuru Jaya yang kini dikelola Pemerintah Distrik Mimika Timur, sedang tidak beroperasi akibat pengunjung pasar yang sepi.
Pantauan antarpapuanews.com di lokasi, Senin (8/5/2023), pasar yang baru-baru ini diresmikan tersebut ditinggal tanpa aktivitas. Bahkan, hingga pukul 10.31 WIT, tak ada satupun bilik yang dibuka di pusat perbelanjaan Mimika Timur itu.
Puji Irwanti, seorang warga yang tinggal tepat di depan pasar itu mengatakan, biasanya Pasar Mapuru Jaya mulai ada aktivitas sejak pukul 09.00 WIT. Namun ia menduga tidak adanya pengunjung yang berbelanja di pasar, yang mengakibatkan para pedagang tidak lagi berjualan.
“Yah penduduknya sedikit, mau rame macam di kota ya tidak bisa,” terang Puji.
Puji mengatakan, meskipun sepi namun ada penjagaan di Pasar Mapuru Jaya setiap malamnya.
Selanjutnya, hal ini dibenarkan Sekretaris Distrik Mimika Timur, Songle, ST. Dia menceritakan kembali perjalanan Pasar Mapuru Jaya itu.
Kata dia, pasar yang dulunya terbengkalai bahkan tak terurus ini, akhirnya kembali direhab oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika. Dan sudah dilimpahkan kewenangan oleh pemerintah kabupaten kepada pemerintah distrik, maka pemerintah distriklah yang mengelola pasar tersebut.
Songle mengatakan, berkaitan dengan pengelolaan pasar, pihaknya sudah melakukan rapat dengan berbagai elemen untuk teknis pengelolaannya, mulai dari pembagian bilik (tempat jualan) yang sudah ada pada fasilitas yang telah tersedia.
Dari hasil rapat itu, dihasilkan sejumlah aturan dimana apabila bagi para pedagang yang sudah diberikan tempat, untuk berdagang tidak beroperasi selama enam hari maka akan diganti.
Namu dalam perjalanannya, upaya-upaya yang dilakukan tidak berjalan mulus. Kata Songle, para pedagang yang berjualan di bilik yang disediakan tidak meraup untung lebih akibat sepi pengunjung. Mirisnya, para pedagang bahkan hanya mendapatkan Rp 30 ribu dalam satu hari berjualan.
Oleh karena itu, pihaknya akan kembali bekerja dengan pihak terkait, untuk mensiasati kembali aktivitas di pasar untuk menarik pengunjung.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan bagaimana supaya dalam pasar ini ada terminal, karena pasar dan terminal itu seperti suami istri. Kalau pasar ada terminal tidak ada pasar ini tidak akan berkembang, harus ada terminal,” terang Songle.
Kata Songle, seiring berjalannya waktu, Dinas Perhubungan telah menyarankan agar dilakukan rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut, untuk meningkatkan aktivitas di dalam pasar. Namun dengan syarat semua bilik harus diisi oleh pedagang.
Berangkat dari hal itu, pemerintah Distrik Mimika Timur sebagai pengelola, berinisiatif untuk memasukkan para pedagang di semua bilik dengan menjual kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan masyarakat setiap harinya, agar masyarakat setempat tidak perlu jauh-jauh berbelanja ke kota. Songle menyebutkan, untuk sementara aktivitas Pasar Mapuru Jaya dipending.
“Sementara kami berpikir kebutuhan-kebutuhan apa yang harusnya kita taruh disana untuk masyarakat bisa berbondong-bondong kesana membeli barang,” kata Songle.