Sikapi Kasus Kekerasan dan Pelecehan, DP3AP2KB Mimika Gelar Rapat Koordinasi Lintas Sektor

Timika, APN – Guna menyikapi dan menekan angka kasus kekerasan dan pelecehan terhadap anak dan perempuan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Mimika melakukan rapat koordinasi lintas sektor. Rapat yang dilaksanakan di lantai 3 Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Rabu (31/3/2021).

Hadir dalam kegiatan tersebut Tokoh agama, Masyarakat, Pihak kepolisian, dan Dinas Kesehatan.

Kepala DP3AP2KB, Maria Rettob menjelaskan kegiatan tersebut dilakukan guna menyatukan presepsi dalam penanganan pencegahan kasus kekerasan dan pelecehan terhadap anak dan perempuan yang terjadi di Mimika.

“Kasus dalam 3 bulan terakhir ini saja sudah hampir 20 kasus dan belum termasuk kasus yang terjadi di salah satu sekolah baru-baru ini,” ungkapnya.

Dalam menangani kasus-kasus kekerasan terhadap anak-anak dan perempuan menurut Maria bukan hanya tanggung jawab satu pihak saja, namun menjadi tanggung jawab bersama.

Baca Juga |  13 Puskesmas di Mimika Telah Terakreditasi, Dua Paripurna

Adapun beberapa poin yang dihasilkan dalam rapat yang digelar, diantaranya pertama, harus meningkatkan koordinasi lintas sektor agar lebih baik, lebih banyak melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

“Kasus-kasus kekerasan seksual kepada anak, ini tidak hanya terjadi di masyarakat tetapi juga mungkin terjadi pada lingkungan sekolah sehingga kami juga harus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah,” tegasnya.

Maria mengaku sosialisasi juga sudah seringkali dilaksanakan namun belum menyentuh sampai pada kaum laki-laki, hanya lebih banyak sampai pada kaum perempuan. Sementara dalam kasus yang ditemukan paling banyak dilakukan oleh oknum laki -laki.

Baca Juga |  Pengadaan Tanah, Pembangunan Baru SLB Negeri Mimika, Menunggu Tim Apraisal

DP3AP2KB pun berusaha untuk menanggulangi sosialisasi yang kurang menyeluruh tersebut dengan memberikan sosialisasi melalui paguyuban, persekutuan gereja, dan masjid serta forum agama dan masyarakat yang ada di Kabupaten Mimika.

“Kalau kita buat kegiatan di dalam gedung, yang datang hanya kaum ibu-ibu, untuk itu pola ini kita ubah supaya sosialisasi bisa sampai kepada kaum laki-laki,” tukasnya. (Aji-cr01)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News