Timika, APN – Stok gas elpiji di Mimika diklaim tersedia hingga tahun 2022. Hal tersebut disampaikan H Andi Tajerimin Nur Pimpinan PT. Mitra Indimatam (agen resmi Pertamina), Timika, ketika ditemui dikantornya, Jalan Yos Sudarso, Kamis (18/11/2021)
Andi mengatakan harga elpiji sempat melonjak tinggi beberapa waktu lalu diduga akibat harga angkut dan sewa kontainer yang melonjak.
“Kenaikan drastis itu hingga mencapai 300 persen dari Rp8.500.000 per kontainer hingga 24 juta sampai 30 juta per kontainer,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Kamis (18/11/2021).
Kendati demikian, menurut Andi saat ini harga elpiji sudah ditentukan dan disepakati bersama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika, yakni eceran tertinggi elpiji 12 kg seharga Rp275 ribu.
“Harga ini sudah mulai dijual pada hari Sabtu lalu. Dan stok elpiji yang ada di gudang saat ini 4.000 hingga 5.000 buah dan masih cukup hingga tahun depan untuk melayani masyarakat Timika,” katanya.
Ia mengatakan, agen resmi Pertamina untuk penjualan elpiji di Timika hanya dua yaitu PT. Mitra Indimatam dan PT. Musdalifa.
“Pokoknya harga yang dikeluarkan dari PT. Mitra Indimatam sesuai aturan. Kalaupun ada lonjakan diluar, maka itu mungkin di outlet, karena jarak angkut dan lain sebagainya,” ucapnya.
Harga jual di semua outlet kata dan kios di Timika kata Andi sesuai dengan yang sudah ditentukan.
“Kalapun ada yang naik lebih dari Rp275 ribu maka hanya dikisaran Rp5 ribu sampai Rp10 ribu saja,” ungkapnya.
Selain agen resmi menurut Andi adapula pengusaha lain yang bergerak di penjualan elpiji.
“Pertamina hanya menggunakan elpiji warna pink. Kalau yang biru itu kata orang-orang didatangkan dari Surabaya. Dan tidak tau siapa yang mengedarkan,” katanya.
Ia menambahkan, terkait elpiji warna biru pada saat pertemuan sudah disampaikan ke Disperindag agar menelusuri siapa yang mengedarkannya. (Aji)