Mimika  

Stok Obat Malaria Menipis, Dinkes Mimika Pinjam Kabupaten Lain

Antar Papua
Kadinkes Mimika Reynold Ubra (Foto: Aji/APN)

Timika, APN – Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika akan meminjam Obat Anti Malaria (OAM) dari daerah lain, sebab stok di Mimika semakin menipis dan diperkirakan hanya bertahan sampai Kamis mendatang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold Ubra mengatakan stok OAM di Mimika hanya tersisa 400 strip (blister).

“Tingkat kasus malaria sebenarnya turun, tetapi persoalannya itu karena tingkat kepatuhan minum obatnya,” kata Rey saat ditemui di Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Senin (30/5/2022).

Rey melanjutkan untuk menanggulangi hal tersebut Dinkes Mimika akan meminjam ke Kabupaten lain.

“Kita akan pinjam, karena obat itu dikirim dari pemerintah pusat, melalui program nasional kepada daerah melalui provinsi, dosisnya pun tetap sama,” ungkapnya.

Baca Juga |  Kadinkes Mimika: Stok Obat Malaria Tahun 2023 Tersedia

Rey menjelaskan obat OAM merupakan obat impor sehingga setiap daerah hanya mendapatkan pengiriman dalam jumlah terbatas.

“Saat ini pabriknya belum membuat obat karena masalah bahan baku, mungkin akhir tahun baru buat,” jelasnya

Rey menyampaikan, untuk menanggulangi menipisnya stok OAM permintaan obat harus langsung diajukan ke Dinas Kesehatan Mimika dan bukan lagi melalui puskesmas. Sehingga pihaknya bisa mengawasi jumlah pendistribusian obat dan tingkat kesembuhan serta kepatuhan minum obat.

“Stok berkurang karena kepatuhan minum obat, jadi kasus malaria itu turun, kalaupun naik itu karena kambuh tadi karena tidak patuh minum obat,” tegasnya.

Baca Juga |  Jumlah Kasus Malaria di Kabupaten Mimika Relatif Menurun

Menurut Rey untuk menanggani kasus malaria maka harus kembali pada filosofi kesehatan mencegah lebih baik daripada mengobati.

“Kalau pasien tidak patuh (minum obat) dari rata-rata kasus 250-300 perhari dari seluruh fasilitas kesehatan di Mimika, hanya 30 persen yang patuh, berarti ada berapa banyak obat yang menggagur di rumah? Mari kita kali dalam seminggu, sebulan dan setahun, berapa ratus ribu obat yang ada di rumah,” tegasnya.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News