Timika, APN – Sukseskan PON Papua, Mimika Komitmen Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan
“Potensi Wisata Mimika dalam Mendukung Pariwisata Berkelanjutan (sustain ability tourism) sangat besar, para kontingen dan wisatawan PON bisa menikmatinya dengan
nyaman”
Timika, APN – Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua
sudah sepatutnya dimanfaatkan sebaik mungkin oleh semua pihak, guna memajukan berbagai sektor terutama perekonomian. Tak terkecuali pariwisata.
Kabupaten Mimika yang juga menjadi salah satu klaster diselenggarakannya PON Papua ini juga harus memanfaatkan perhelatan ini sebaik mungkin agar dampaknya di
semua sektor bisa dirasakan, mengingat momentum ini sangat jarang terjadi.
Pariwisata juga menjadi salah satu sektor yang dipercaya dapat memanfaatkan momentum PON Papua ini dengan maksimal, apalagi Kabupaten Mimika memiliki
potensi wisata yang tak kalah dengan daerah lain, mulai sumber daya alam hingga budayanya.
Namun di era masa kini dengan potensi dampak perubahan iklim yang makin mengancam dunia, pariwisata berkelanjutan (sustainability tourism) menjadi satu
pilihan tepat dalam pengelolan dan pelestarian wisata baik alam, budaya, kuliner hingga sejarah.
Potesi peningkatan produksi sampah baik di lokasi venue PON Papua, area penginapan kontingen hingga lokasi-lokasi wisata yang mungkin akan dikunjungi wisatawan,
sangat besar. Nah jika hal ini tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi persoalan lingkungan yang cukup serius dan mengganggu upata promosi potensi wisata Mimika.
Terkait hal itu, apalagi dalam momentum bersamaan penyelenggaraan PON Papua 215
Oktober 2021, Media Center Kominfo PON Papua Klaster Mimika, Jumat (24/9/2021) menggelar konferensi pers dengan tema “Potensi Wisata Mimika dalam Mendukung pariwisata Berkelanjutan (sustainability tourism)” di Hotel Grand Mozza, Timika, Papua.
Menghadirkan dua narasumber penting terkait pariwisata keberlanjutan di Mimika,
terutama terkait dengan potensi pengelolaan sampah mengingat banyaknya kontingen
dan tamu undangan yang hadir dalam event besar ini.
Dua narasumber itu adalah Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Daniel Orun, dan Penasehat Kelompok Anak Muda Gerakan Anti Sampah
(KAMGAS), Hendrik Werimon.
Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpra), Daniel Orun, dalam paparannya menyatakan Mimika sudah memiliki banyak lokasi ekowisata yang mendukung pariwisata berkelanjutan, salah satunya Hutan Mangrove Pomako, di
Distrik Mimika Timur, Papua yang bisa dikunjungan wisatawan dan seluruh kontingen
PON Papua.
“Lokasi wisata ini sudah ada sejak 2017 lalu, dalam rangka melaksanakan program pemerintah daerah untuk ekowisata dan menjaga lingkungan, dengan muaranya demi
kesejahteraan masyarakat juga,” kata Daniel Orun.
Daniel mengungkapkan, panjang tracking yang dimiliki ekowisata ini sudah sejauh 1 kilometer lebih dan akan terus diperpanjang, di tempat ini pengunjung selain bisa menikmati semilir sejuk hutan mangrove, juga disuguhkan meriahnya kicauan
burungburung asli Papua.
la mengungkapkan salah satu destinasi yang sangat terkenal di dunia ada di Mimika yakni Puncak Carstensz. Bagaimana tidak istimewa, inilah salah satu gunung di dunia
di garis khatulistiwa (ekuator) yang puncaknya tertutup salju, inilah daya tarik yang banyak membetot wisatawan dunia ke Mimika. Puncak Carstensz terletak di area
Taman Nasional Lorentz.
“Wisata sejarah kami juga ada, yakni Keakwa, berada di Distrik Mimika Tengah, pernah menjadi basis pertahanan Jepang saat diserang sekutu sewaktu Perang Dunia II, kita
masih bisa menemukan puing-puing barang-barang peninggalan sejarah Jepang dan Amerika Serikat terutama mesin-mesin perangnya, ada mortir, tank, meriam, peluru dan
pesawat tempur,” ungkapnya.
Terkait penyelenggaran PON Papua Klaster Mimika ini, Daniel menuturkan pihaknya
terus mengupayakan bagaimana masyarakat Kota Timika terutama dan seluruh Kabupaten Mimika bisa berpartisipasi memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh tamu
PON Papua yang hadir. Sehingga bisa mengundang tamu-tamu ini untuk berwisata kembali ke Mimika.
“Kami sudah bekerja sama dengan sejumlah pihak termasuk lembaga Swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi masyarakat (Ormas) yang konsen akan pentingnya kebersihan, apalagi di lokasi wisata, salah satunya KAMGAS ini,” pungkas Daniel.
Sementara itu Penasehat Kelompok Anak Muda Gerakan Anti Sampah (KAMGAS) Hendrik Werimon dalam kesempatan yang sama menuturkan pentingnya semua pihak bekerja sama dan berkomitmen dalam pengelolaan sampah di Mimika, apalagi kebutuhan akan wisata berkelanjutan sudah menjadi permintaan banyak pihak.
“Terkait PON Papua di Mimika ini, KAMGAS yang sudah terbentuk secara struktur pada 22 April 2021 lalu ini memiliki komitmen berupa visi mis agar Mimika bebas dari
sampah, mengingat kurangnya kepedulian penanganan sampah yag baik masih kurang,” tutur Hendrik Werimon.
Menurut Hendrik Werimon, KAMGAS ini sebenarnya bukan fokus pada menjelang pelaksanaan PON Papua saja, namun sudah menjadi cita-cita lama seluruh anggota guna sama-sama menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan.
“Jika kesadaran masyarakat akan kebersihan meningkat, tentu sektor pariwisata di Mimika juga akan menjadi lebih baik, dan tentu mendukung wisata keberlanjutan,
mengingat sampah menjadi salah satu faktor yang cukup merusak lingkungan,”tutup
Hendrik. (Anis)