Timika, APN – Keluarga Besar Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob bersama masyarakat merayakan Misa Syukur dalam Perayaan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili.
Perayaan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili pada tahun 2022 ini denga Tema Hidup Dalam Tengah Sempurna (zhong Yong) dengan Sub Tema, Kesejahteraan, Kemakmuran serta Kedamaian Akan Terwujud Bila Kita Semua Hidup Harmonis, Rukun, dan Toleransi Dalam Kebersamaan Dengan Sukacita.
Perayaan Misa syukur tersebut dipimpin oleh Pastor Eduardus berlangsung di kediaman Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob. Jalan Hasanudin, Selasa (01/02/2022)
Pastor Eduardus dalam khotbahnya mengatakan, ada beberapa simbol seperti warna merah yang menggambarkan soal suka cita, soal kegembiraan dan kebahagiaan.
“Imlek itu bukan tangisan, bukan ratapan, kesedihan, kegalauan tetapi Imlek selalu membawa kegembiraan, suka cita dan kebahagiaan. Bahagia akan berkat Tuhan yang melimpah dalam kehidupan kita tentunya. Bahagia karena begitu banyak hoki di tahun yang lalu, ada begitu banyak berkat di tahun-tahun yang lalu dan kita pantas syukuri di akhir tahun dan biasanya perayaan Imlek berlangsung 15 hari,” kata Pastor Eduardus.
Pastor menambahkan meski perayaan hanya diperingati selama empat hari hingga perayaan puncaknya pada cap go meh.
“Tapi saya mau katakan kepada kita semua bahwa rasa syukur dan kebahagiaan kita itu disyukuri bukan beberapa hari tapi seterusnya,” ujarnya.
Paulus juga mengungkapkan sebagai hamba Tuhan maka setiap saat harus bersukacita, bergembira, bahagia, pikirkan yang baik, berpikir yang berkenan di hadapan Tuhan.
“Orang yang bersukacita tidak memiliki kesempatan untuk memikirkan yang buruk, jelek atau kurang baik akan orang-orang disekitarnya, sehingga, mulai hari sampai Tahun Baru Imlek di tahun berikutnya cobalah buat hidup semua itu hari demi hari penuh dengan kebahagiaan dan sukacita,” katanya.
Menurut Pastor, orang yang bersukacita memiliki banyak berkat, tetapi orang yang bersedih, adalah orang yang selalu kecewa karena berkat yang sedikit.
“Maka, untuk tahun shio macan air ini rejekinya atau hokinya akan mengalir banyak manakala sepanjang tahun macan air ini buatlah hidup penuh sukacita maka berkat Tuhan akan banyak, berkatnya itu banyak, rejekinya itu banyak bukan hanya soal gaji tapi rejekinya banyak bisa dengan, membuka toko lancar, buka hotel dan lainnya,” paparnya.
Sementara, soal kebahagiaan dan sukacita, dalam tradisi orang Tionghoa warna merah itu bukan warna yang menakutkan tetapi warna merah selalu menimbulkan kebahagiaan, sukacita, kegembiraan dan sesuatu yang membuat hidup itu bergembira.
“Dalam kehidupan kita persis yang dikatakan Paulus tadi setiap kita merayakan Tahun Baru mau tahun baru nasional, Cina dan lainnya itu bukan hanya di Timika tapi di seluruh dunia. Dan perayaan Imlek itu biasanya bukan hanya berhiasan aksesoris tapi ada mercon yang ditiupkan. Maka setiap tahun baru sebenarnya Tuhan mau mengatakan kepada kita bahwa Tuhan selalu memberi kesempatan baru kepada kita semua,” kata Eduardus.
Eduardus menambahkan Tuhan selalu memberikan kesempatan pertama, kedua, ketiga, keempat, bahkan sepanjang tahun ini Tuhan akan memberikan kesempatan demi kesempatan dalam hidup, peluang demi peluang, perubahan demi perubahan.
“kita sebagai orang yang beriman itu melihat kesempatan, peluang, hal baik itu untuk kita berani mengambil setiap peluang dalam hidup kita. Coba kita buat mulai hari ini maka kita dapat lihat Tuhan itu selalu menyediakan peluang,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Mimika, Johanes Rettob yang didamping istri dalam sambutannya berterimakasih kepada semua yang sudah hadir dalam suasana ini.
Ia dan keluarga memohon maaf yang sebesar-besarnya karena tidak menyangka bahwa ternyata kursi yang disiapkan tidak cukup.
“Masih ada yang berdiri, tapi walau berdiri tapi ternyata masih setia menemani kami didalam semua acara ini dan mengikuti Misa syukur dari awal hingga akhir. Kami mohon maaf sebesar-besarnya,”katanya.
John melanjutkan perayaan Imlek yang dilaksanakan memang harus bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan atas kehidupan ini dan pada masa yang lalu di tahun kerbau tahun 2021.
“Dan sekarang kita berada di Tahun 2022 bulan Februari tanggal 1 hari ini masuk dalam tahun macan air,” jelasnya.
Ia menjelaskan, macan air ini keluar 60 tahun sekali dan baru tahun ini muncul kembali. Kalau macan saja setiap 12 tahun, tapi untuk macan air yang muncul selama 60 tahun.
“Dengan demikian Saya juga tidak sadar bahwa saya masih pikir saya masih muda terus ternyata 60 tahun saya lahir di macan air dan hari ini masuk di macam air lagi,” tambahnya.