Timika, Antarpapua.com- Pelayanan sampah jadi perhatian pemerintah daerah Kabupaten Mimika. Sampah dapat menjadi sumber bencana lingkungan, seperti berkurangnya sumber air bersih dan sumber penyakit juga dapat merusak keindahan.
PJ Sekda Bupati, Petrus Yumte mengatakan permasalahan sampah yang ada di Kabupaten Mimika sudah diurus namun belum maksimal.
Saat melakukan kunjungan kerja ke DLH beberapa waktu lalu terkait pelayan publik di bidang persampahan, Petrus ikut serta memantau alat mesin pengurai sampah yang akan digunakan sebagaimana yang ada di kota Banyumas.
Potret kota Banyumas dan kota lain seperti Yogyakarta bisa menjadi acuan dan contoh dalam penanganan sampah secara profesional di kota Timika, ujar Petrus kepada Antarpapua.com
Peningkatan pelayanan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi merupakan tanggung jawab bersama semua kalangan masyarakat, baik pelaku ekonomi, pemilik hotel, pemilik toko dan semua pihak mempunyai tanggung jawab yang sama menjaga kebersihan lingkungan.
Laporan dari DLH, sampah yang dihasilkan masyarakat bisa mencapai 100 ton per hari. Oleh karena itu alangkah baiknya ini bisa diolah menjadi kompos untuk meminimalisir keberadaan sampah. Kompos jauh lebih baik dibanding pupuk kimia. Sebagai contoh kulit pisang, kulit nenas dan sisa-sisa makanan dapat diolah menjadi kompos pertanian, tuturnya.
Kesadaran menjaga lingkungan yang bersih adalah tugas kita bersama. ” Peran ini ada di RT, kelurahan dan masyarakat. Pemerintah hanya memfasilitasi dan menggerakkan,” ucapnya.
Ia juga mengajak semua pihak stakeholder dan para pelaku usaha yang bergerak di kota ini agar dapat membantu pemerintah menjaga lingkungan sehat minimal di lingkungan kerjanya masing-masing.
Sesuai arahan Bupati, kemungkinan tahun depan hak-hak para petugas sampah dan petugas kebersihan kota akan disesuaikan dengan UMP dan ditangani langsung oleh pemerintah daerah.
Sehingga perbaikan kinerja terhadap para relawan dan petugas kebersihan bisa diperhatikan lebih maksimal, katanya usai menghadiri salah satu pertemuan di hotel Grand Tembaga.
” Kota bersih, masyarakat dapat uang dan produktivitas kehidupan masyarakat dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik.”
Ia juga berharap DLH lebih giat meningkatkan performanya di bidang managemen pengelolaan sampah. Namun ia menegaskan semua ini merupakan kesadaran dan perhatian kita bersama.
Bersih, indah dan nyaman akan menjadi idaman semua orang termasuk masyarakat yang ada di Kabupaten Mimika, mari kita budayakan hidup bersih di lingkungan kita masing-masing, tandasnya. (Lyddia Bahy).