Timika, APN – Sejumlah masyarakat dari Arwanop, Banti II dan Kimbeli melakukan pemalangan di area operasional PT Freeport Indonesia, atau tepatnya di Check Point Mile 26 Mimika, Papua sekitar pukul, 11.00 WIT, Selasa, (21/12/2021).
Masyarakat tiga kampung tersebut ingin agar PTFI menyediakan transportasi untuk merayakan natal di kampung halaman, sebab kabarnya, tahun lalu sejak diungsikan ke Timika. Mereka tidak dapat merayakan natal di kampung halaman.
“Mereka telah menyurati pihak manajemen satu bulan yang lalu, sehingga mereka menuntut agar pihak manajemen PT Freeport menyiapkan kendaraan untuk naik ke atas. Namun tentu manajemen PT Freeport ini punya aturan-aturan tersendiri ya, sehingga itu ada komunikasi. Apalagi tadi kita ketahui sempat terjadi keributan.” Ungkap Kabagops Polres Mimika, AKP Dionisius VDP Helan.
Pihak Kepolisian kemudian melakukan respon TKP dan menjadi mediator bagi kedua belah pihak, masyarakat juga diimbau pihak kepolisian agar tidak melakukan hal-hal yang merugikan.
“Kita dari Kepolisian datang untuk bagaimana kita memfasilitasi antara masyarakat dengan manajemen. Sehingga hal-hal yang tidak kita inginkan sama-sama bisa kita cegah. Hasil komunikasi ini sementara kita komunikasikan dengan pihak manajemen supaya bagaimana agar masyarakat hari ini bisa naik. Namun tentu itu kita kembalikan kepada manajemen, dan kita juga himbau kepada masyarakat agar tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri. Seperti melakukan pembakaran, pengrusakan atau lain-lain. Itu sangat tidak dibenarkan.” Terang Dionisius.
Setelah pihak kepolisian telah melakukan koordinasi masyarakat yang melakukan aksi pun dapat menerima.
“Kami masih berkoordinasi dengan manajemen apakah masyarakat bisa naik hari ini juga ataukah besok untuk bisa merayakan natal di kampungnya,” imbuhnya.
Dion melanjutkan pihaknya masih ada boarding yang akan dilakukan besok terhadap kurang lebih 200 orang masyarakat agar dapat kembali ke kampung halaman, yakni Banti II, Timbeli dan Arwanop.