Tak Kunjung Bangun Sahur, Buruh Bangunan Ditemukan Meninggal

Antar Papua
Petugas Polsek Miktim saat mendatangi TKP meninggalnya buruh bangunan Suprianto di KM 14, Jumat (8/4/2022). (Foto: Istimewa)
Advertisements
Advertisements
Advertisements
Advertisements

Timika, APN – Seorang buruh bangunan ditemukan meninggal dunia pada sebuah rumah di Km 14, Distrik Mimika Timur (Miktim), Jumat (8/4/2022) sekira pukul 06.00 WIT.

Jenazah buruh bangunan bernama Suprianto tersebut pertama kali ditemukan rekannya sesama buruh bangunan.

Kapolsek Mimika Timur, Iptu Bobby Pratama mengatakan, sebelum ditemukan meninggal, tidak ada yang aneh pada diri Suprianto. Bahkan malam harinya Suprianto sempat meminta rekannya untuk dibangunkan sahur.

“Sekitar jam 10 malam dia istirahat pas waktu sahur yang bersangkutan hanya dibangunkan dengan cara dipanggil. Cuman karena yang membangunkan ini tidak sampai menyentuh dan pada saat subuh itu belum tahu. Nanti paginya jam 6.00 dibangunkan ternyata sudah meninggal dunia,” terang Iptu Bobby saat dikonfirmasi melalui panggilan seluler.

Dikatakan Bobby, setelah menerima laporan warga, pihaknya langsung merespon dan melakukan olah TKP namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Bobby juga mengatakan, jenazah telah dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mimika, dan saat ini sedang menjalani visum untuk memastikan penyebab kematian yang terjadi pada pria tersebut.

“Sampai sekarang kita masih menunggu hasil visum dari dokter,” ucap Iptu Bobby.

Korban Suprianto sebelumnya merupakan seorang pekerja tower asal Jawa Tengah di Mapurujaya. Saat proyek pembangunan tower di kawasan tersebut rampung, ia memilih untuk menetap di Timika dan tinggal di salah satu rumah warga di sekitaran kampung Mare, Distrik Mimika Timur untuk mencari kerja tambahan di kampung tersebut.

“Keluarganya sama sekali tidak ada disini, tadi kami sudah komunikasi dengan keluargnya di Jawa, kebetulan lihat nomor teleponnya dari hape korban. Jadi pihak keluarga disana mengikhlaskan kematiannya almarhum dan menyerahkan kepada pihak KKJB (Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu) disini untuk mengurus jenazah,” jelas Bobby.

Selanjutnya, korban direncanakan akan dimakamkan di Mimika dan tidak dipulangkan ke kampung halaman sesuai permintaan pihak keluarga korban.

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News

Penulis: WahyuEditor: Sani