Timika, APN – Dualisme pada organisasi pemuda “plat merah” Komisi Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Mimika masih terus terjadi hingga saat ini.
Anggota DPRD Mimika, Novian Kulla mengatakan, dualisme di tubuh KNPI Mimika terlihat begitu tak senonoh dipertontonkan pada pemuda-pemuda di Mimika. Karenanya KNPI Energy of Harmony besutan Partius Wenda dengan KNPI Satu Nafas besutan Awen Magai harus bisa bersatu demi menjaga pemuda di Mimika dari perpecahan.
“Tapi kenyatanya di Timika juga ada dua Kubu, dan pasti masing-masing kubu tetap pertahankan egonya. Jadi disarankan agar masing-masing kubu KNPI (Harmony dan Satu Nafas) harus mengalah demi mempersatukan pemuda di Kabupaten Mimika,” ujar Novian saat ditemui wartawan di Kantor DPRD Mimika, Senin (27/3/2023).
Novian mengakui, perpecahan kubu KNPI tidak hanya terjadi di Kabupaten Mimika saja. Perpecahan KNPI sampai 2-3 kubu bahkan terjadi di pusat. Namun, dirinya berharap meskipun KNPI di pusat terpecah, tapi di Mimika harus bisa bersatu jangan ikut-ikutan terpecah. Cukup satu KNPI di Mimika seperti sebelum-sebelumnya.
“Harapan saya itu marilah kita sama-sama menyatukan pemuda di Mimika ini. Buang jauh-jauh ego dulu. Sehingga KNPI Mimika tetap satu saja. Apaakah itu dibawa kepemimpinan Partius Wenda atau Awen Magay, intinya KNPI punya legalitas yang jelas yang terdaftar di Menkopulhukam,” tegasnya.
Novian mengatakan, dua kubu KNPI harus mau duduk bersama untuk membahas persatuan. Jika diantara satu kubu ada yang punya legalitas lebih jelas, maka kubu lainnya harus mengalah. Kedua kubu harus mau menyelesaikan persoalan tersebut.
“Yang kita lihat selama ini kan, kedua kubu KNPI di Mimika ini tidak pernah bersatu, sehingga pemuda di Kabupaten Mimika juga ikut terpecah belah. Ingat, pemuda itu garda terdepan, jika pemuda sudah terpecah belah, bagaimana jadinya. Dan dampak dari dualismenya KNPI di Mimika ini sangat terasa, bahwa pemuda terpecah belah. Jika dua Kubu KNPI ini bersatu tentu pemuda juga tentu akan bersatu,” pungkasnya.