Timika, antarpapuanews.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Komisi A yang membidangi Pemerintahan, hukum Keamanan dan Politik, H Iwan Anwar,SH, MH mengakui, dengan tingginya angka kriminal berupa pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), pencurian dengan kekerasan (Curas) di kabupaten Mimika, salah satu cara adalah dengan aparat keamanan meningkatkan patroli dan aktifkan kembali Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling).
“Dengan perkembangan kota sekarang ini, tentunya tidak terlepas dari tingkat kebutuhan dan tingkat pergerakan orang menggunakan kendaraan sangat tinggi. Dengan tingginya angka penggunaan kendaraan dan dampak tingginya kriminal, ini menjadi dinamika satu kota yang terus berkembang. Kota yang mengarah maju, maka angka kriminal dan pencurian juga otomatis tinggi, bila tidak dibarengi dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Orang setiap saat bisa bertindak kejahatan demi untuk memenuhi kebutuhan, ini dua hal yang tidak bisa dipisahkan,” tegas anggota Komisi A DPRD Mimika, H.Iwan Anwar,SH,MH kepada wartawan di halaman kantor DPRD Mimika, Kamis (3/9).
Ia berharap pemerintah secara keseluruhan dapat meminimalisir tingkat kejahatan dengan memperhatikan dari segi Kamtibmas. Untuk menciptakan rasa aman maka perlu aparat kepolisian untuk meningkatkan patroli dan disetiap lingkungan warga kembali menggiatkan sistem keamanan lingkungan.
“Selain patroli rutin dari polisi, warga masyarakat juga harus berperan untuk bisa menciptakan rasa aman di lingkungan masing masing. Salah satunya dengan kembali aktifkan pos-pos kamling warga secara berkesinambungan. Dengan sinergis antara aparat keamanan dan warga, maka angka kriminal bisa ditekan dengan bersama-sama menjaga lingkungan masing-masing,”harapnya.
Kata politisi Golkar ini, dengan tingkatkan kewaspadaaan di masing masing lingkungan, mampu menutup kesempatan bagi orang yang ingin melakukan kriminal.
“Sebab kejahatan seperti pencurian kendaraan bermotor agak susah dihilangkan, sebab karakter orang beda-beda dengan tingkat kebutuhan yang mendesak sementara lapangan pekerjaan yang terbatas pula, orang bisa berbuat apa saja,” ungkapnya (mrc)