Agama  

Tiga Anjuran Untuk Umat Katolik Selama Masa Pra Paskah

Antar Papua
Suasana Misa Rabu Abu di Gereja St. Stevanus Sempan, Rabu (02/03/2022) Foto : Anis

Timika, APN – Tiga Anjuran penting untuk Umat Katolik selama masa Pra Paskah, yang diawali dengan penerimaan Abu pada Rabu Abu.

Pastor Agus OFM mengatakan, bagi umat katolik selama masa pra paskah harus memperhatikan 3 hal penting, yang dianjurkan yaitu, pertama bersedekah, berdoa dan berpuasa.

“Tiga anjuran ini dilakukan dengan iklas tanpa harus munafik. Jadi 3 anjuran ini tidak hanya mengatur relasi dengan manusia tetapi manusia dengan Tuhan artinya selama masa pra paskah ini setiap kita dipanggil untuk memulihkan hubungan kita dengan Allah dan juga dengan sesama,” ungkap Pastor Agus OFM usai memimpin Misa Rabu Abu di Gereja St. Stevanus Sempan, saat ditemui APN diruang Sakristi, Rabu (02/03/2022).

Pastor melanjutkan setiap tahun selama masa pra paskah Gereja mengajak untuk bersedakah pada sesama, berdoa dan berpuasa.

Baca Juga |  Jumat Agung, Ribuan Umat Katolik Antri Cium Salib Yesus di Gereja St. Stefanus Sempan

Kendati demikain, Pastor Agus OFM menyamalikan Renungan Rabu Abu

“Hari ini kita kembali untuk memulai masa pra paskah. Kita akan lewati rentang waktu 40 hari, untuk menata kembali kehidupan Iman kita, yang menghantar kita kepada keselamatan kekal. Dan itu kita lakukan dengan penerimaan Abu. Sebagai tanda pertobatan, penyesalan, atas kerapuhan kita, dihadapan Allah yang berbelas kasih dan maha pengampun,” katanya.

Angka 40 kata Pastor mengingatkan akan perjalanan bangsa Israel di padang Gurun menuju kanaan. 40 hari Yesus berpuasa di padang gurun, dan dicobai oleh iblis.

Padang gurun sebagai sebuah sekolah Iman, ungakp Pastor dan merupakan tempat Allah mengajarkan dan memurnikan Iman bangsa Israel, untuk menjadi sebuah bangsa yang setia dan taat kepadaNya.

“Padang Gurun juga sebagai tempat kemenangan, di mana Yesus Anak Allah menang atas godaan setan. Sekarang kita memulai kembali menjalani masa padang gurun. Masa di mana kita dipanggil lagi
oleh Allah untuk berbalik. Seperti pewartaan Nabi Yoel dalam bacaan pertama. “bentuk perintah, berbaliklah kepadaku, sebagaimana yang diperintahkan Tuhan, menandakan sebuah proses metanoia, sebuah pertobatan yang radikal”. Ibaratnya kita berada dihadapan jurang terjal,
dan diperintahkan untuk berbalik arah, suapaya kita selamat,” tutupnya.