Timika, Antarpapua.com – Tim Sepakbola Putra Papua Selatan menahan laju Papua Tengah, dalam babak kualifikasi PON XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024, 4 Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua Raya yang berlangsung di Stadion Wania Imipi, Mimika, Papua Tengah, Jumat (26/01/2024).
Pertandingan babak pertama berjalan cukup hangat. Peluang demi peluang dilancarkan oleh kedua tim ke arah gawang lawan.
Gol perdana tercipta pada menit ke-36. Pemain Papua Selatan nomor punggung 7 Lazarus Anthonius W.C Sinim menciptakan keunggulan 1-0 bagi timnya.
Tak mau tertinggal, Papua Tengah pun melancarkan serangan demi serangan ke arah lawan, namun belum bisa menyamakan skor.
Pelanggaran pertama dilakukan pemain Papua Selatan di dalam kotak penalti pada menit injury time. Alhasil hadiah tendangan penalti bagi Papua Tengah terjadi.
Joshua M. Mambemar (99) memaksimalkan kepercayaan sebagai algojo penalti, dan berhasil membobol gawang yang dijaga Ezra Iryanto Marthen (30), skor pun imbang 1-1 hingga wasit meniupkan peluit pertanda babak pertama usai.
Memasuki babak kedua dimenit awal, pemain Papua Tengah, Yohan Woppy (19) berhasil menciptakan gol cepatnya ke gawang Papua Selatan, berbalik Papua Tengah unggul 2-1.
Pada menit ke-52 pelanggaran dilakukan masing-masing pemain kedua tim, Yoseph Maikel Kainakaimu (13) dari Papua Selatan, dan Wilhem Anggoear (3) dari Papua Tengah, wasit mengganjar keduanya dengan kartu kuning.
Tensi permainan kedua tim semakin panas, Lazarus Anthonius W.C Sinim (7) menunjukkan kebolehannya, dengan kembali membobol gawang Papua Tengah yang dijaga Juan Hendrik Khu (1), skor pun imbang 2-2.
Di tengah pertadingan babak kedua, sempat terjadi hal yang tidak terpuji dan dilakukan pemain Papua Selatan nomor punggung 8, Yoseph Yuliono Pepuho. Ia terlihat sengaja menyepak wajah Marselino R. Waukateyau (22), sehingga mengundang reaksi pemain maupun ofisial hingga pendukung tim Papua Tengah. Hal ini membuat pertandingan sempat terhenti.
Setelah situasi berhasil diredam, wasit pun mengeluarkan kartu merah kepada kedua pemain, Marselino R. Waukateyau dan Yoseph Yuliono Pepuho terpaksa keluar lapangan.
Pertandingan babak kedua berlanjut hingga akhir, kedua tim pun membawa pulang 1 poin atas hasil imbang 2-2.
Pelatih Kepala Papua Tengah, Andang mengatakan puas dengan hasil yang diraih timnya. Namun ia kecewa dengan keributan yang sempat terjadi, yang menyebabkan pemainnya harus dikeluarkan dari lapangan, padahal yang berbuat ulah adalah pemain Papua Selatan.
Meski demikian, ia merasa bangga bisa meraih 1 poin yang membuat posisi timnya di klasemen sementara masih aman.
“Kedepannya saya usahakan pemain tidak seperti itu (terpancing keributan). Kita harus main sportif sampai habis,” kata Andang usai laga.
Mewakili pemain Papua Tengah, Bentitus Kotouki (32) mengakui tensi permainan di babak kedua cukup panas, sehingga sempat terjadi keributan akibat ulah pemain Papua Selatan.
“Karena ada pemain baku sepak, baku adu. Kemudian kecewa juga, karena teman mendapatkan kartu merah,” ujarnya.
Sementara Pelatih Kepala Papua Selatan, Eyad S. Tekege menyatakan puas dengan hasil imbang yang diraih timnya. Dengan persiapan yang minim, namun mereka mampu menahan laju tim tuan rumah pada babak kualifikasi ini.
“Anak-anak ini main sesuai instruksi, meski persiapan kami pun cukup minim. Tapi puji Tuhan, anak-anak ini tampil luar biasa,” katanya.
Mewakili pemain Papua Selatan, Lazarus Anthonius W.C Sinim mengatakan, ia bersama rekan-rekannya sudah bekerja keras di lapangan dan mendapatkan hasil imbang melawan tuan rumah. Menurutnya, hasil itu cukup memuaskan.
“Kerjasama baik, puji Tuhan. Suhunya pada saat pertandingan tensinya sangat tinggi, sehingga mainnya juga agak panas,” katanya.
Untuk klasemen sementara, Papua Pegunungan berada dipuncak dengan raihan 4 poin, sekali menang dan sekali seri serta mengoleksi 8 gol. Sementara di posisi kedua ada Papua Tengah dengan raihan poin sama 4, dengan jumlah koleksi gol 4.
Laga penentu peraih tiket PON XXI Aceh-Sumut 2024, akan digelar antara Papua Pegunungan berhadapan dengan tim tuan rumah Papua Tengah.
(Penulis : */Itha | Editor : Sianturi)