Tingkatkan Ekonomi Mama-mama Papua, DP3AP2KB Mimika Berikan Pelatihan Pembuatan Noken

Timika, APN – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Mimika menggelar pelatihan pembuatan noken bagi ibu-ibu di dua distrik yakni Mimika Baru dan Wania juga perwakilan dari organisasi wanita yang menjadi anggota gabungan organisasi wanita di Kabupaten Mimika.

Suasana Pembukaan Pelatihan Pembuatan Noken di Gedung MPCC, YPMAK, Mimika, Rabu (1/9/2021).

Kepala Dinas P3AP2KB Maria Rettob mengatakan kegiatan dilaksanakan untuk melestarikan noken sekaligus nilai budaya dan lingkungan, agar noken tetap eksis.

“Pengetahuan membuat noken harus dilestarikan dengan diwariskan ke generasi berikutnya dan melakukan pelatihan-pelatihan seperti ini,” katanya saat ditemui usai pembukaan pelatihan yang digelar di Gedung MPCC, YPMAK, Mimika, Rabu (1/9/2021).

Baca Juga |  Delapan Tim Lolos ke Final Panjat Tebing Nomor Lead Perorangan Putri

Selain melestarikan, pelatihan menurut Maria adalah cara agar mama-mama Papua mampu meningkatkan kualitas hidup serta mengembangkan segala potensi sebagai motor penggerak, juga agen perubahan dalam pembangunan Kabupaten Mimika.

“Kegiatan ini untuk menumbuhkan motivasi kreativitas dan semangat dalam mengembangkan keterampilan, bagi mama mama Papua sebagai pengrajin noken, agar dapat berguna bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga,” ujarnya.

Sementara itu, mewakili Bupati Mimika, Assiten II Setda Mimika Syahrial mengatakan kegiatan pelatihan rajutan ini dapat memacu pertumbuhan perekonomian masyarakat Mimika di masa yang akan datang khususnya bagi para perempuan Papua yang akan terlibat langsung dalam mensukseskan PON XX tahun 2021 di Mimika, dengan menampilkan karya-karya mereka.

Baca Juga |  Kolaborasi Dengan PTFI, Bidang Pemasaran Sub PB PON XX Mimika, Gelar Timika Expo PON XX

“Pengunjung kan nantinya akan datang ke Timika, sehingga cenderamata dari mama mama Papua itu bisa dibeli,” ujarnya.

Lanjutnya, kegiatan diharapkan tidak hanya berhenti dalam pelatihan tetapi Dinas terkait dapat menindaklanjuti dengan membentuk sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk pemasaran produk kesenian tersebut. (Aji)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News