Tingkatkan Pemahaman Dunia Digital, BP2DK Berikan Literasi Warga Wilayah Adat Bomberai

Timika, APN – Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan(BP2DK) menggelar kegiatan Literasi Digital wilayah adat Bomberai dalam rangka meningkatkan produktifitas dan kreatifitas ekonomi serta kearifan lokal masyarakat wilayah adat Bomberai di era digital.

ilustrasi

Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Bobaigo jalan Cendrawasih, Rabu(17/11) yang dihadiri oleh Petrus Pali Amba Plt Kepala Disperindag, para anggota masyarakat wilayah Bomberai serta tamu undangan lainnya.

Direktur Eksekutif  (BP2DK) Irman Meilandi mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Kementerian Kominfo melalui Dirjen Aplikasi dan Informatika yang akhirnya meminta kepada jaringan  BP2DK di tanah Papua bekerjasama dengan Cyber Kreasi menjalankan  program pekan literasi digital yang dilaksanakan diseluruh wilayah adat di tanah Papua.

Baca Juga |  Cynical-C: Sebuah Platform untuk Ekspresi dan Dialog di Era Digital

“Kegiatan ini kami gelar di 7 wilayah adat, dan kegiatan ini merupakan rangkaian yang kelima setelah sebelumnya, diwilayah ada Sereri di Biak, Doberai di Manokwari Raya, Animha di Marauke, Meepago di Nabire dan sekarang di Bomberai,” katanya.

Khusus di Bomberai kata Irman faktor transportasi dan sarana konektivitas menjadi hambatan utama, sehingga pekan literasi digital yang meliputi tiga wilayah yang berbeda meliputi, Fak-fak, Kaimana dilaksanakan secara virtual bersamaan.

Irman menjelaskan literasi digital penting dilaksanakan Ada hal penting dilakukan karena empat permasalahan mendasar yang dihadapi masyarakat digital di Indonesia Timur yakni infrastruktur, sumber daya manusia, konten serta manfaat dari akses internet.

Meskipun sudah banyak masyarakat yang   belajar membeli dan menjual serta meningkatkan kualitas produknya setelah melihat komunitas di media sosial dan media digital lainnya.

Baca Juga |  Kemenkominfo Berikan Bantuan 48 Unit Menara BTS ke Kabupaten Mimika

“pada prinsipnya adanya era digitalisasi maka literasi sangat penting sebagai langkah persiapan dalam menghadapi hal tersebut (digitalisasi), dan di Papua kesiapan para pemuda sudah sangat luar biasa, sehingga di akhir kegiatan nanti para pemuda yang mengikuti literasi tersebut membuat rencana tindak lanjut,” paparnya.

Sesuai hasil literasi digital yang telah dilakukan, peserta rata-rata meminta pelatihan yang berhubungan dengan digitalisasi dan pemanfaatan perangkat serta permintaan budidaya dalam pemanfaatan UMKM. (Aji)

Cek juga berita-berita Antarpapua.com di Google News