Timika, Antarpapua.com – Tokoh perintis pendidikan dan Agama Katolik pada tahun 1934 silam, anak dari Andreas Maturbongs terima penghargaan dari Bupati Kabupaten Paniai, Meki Nawipa, Senin (14/11/2023).
Thobias Albert Maturbongs selaku anak ke 10 dari 13 bersaudara itu menceritakan kisah perjalanan Ayahanda Almarhum Andreas Maturbongs jadi perintis pendidikan dan Agama Katolik di Papua pada 1934 silam.
“Jadi cerita awal itu Bapa datang dari Tual pada tahun 1934, dan langsung menuju ke Mimika Timur Jauh (Mannasari). Setelah itu, Bapa melangkahkan kakinya menuju bagian barat (Kokonao) dan sekitarnya sampai tahun 1938,”jelas Thobias.
Setelah dari bagian barat (Kokonao) wilayah pesisir, kata Thobias, pada tahun 1939, Ayahanda Andreas Maturbongs diutus ke Enarotali, Paniai bersama kedua temannya yaitu Iginasius Meterai dan Petrus Letsoin.
“Dalam perjalanan, mereka bertiga bertemu dengan Pastor Tilimans asal Belanda. Dan Pastor berkata, kamu tiga naik ke atas, karena di situ ada kebun anggur yang subur, dan mereka bertiga pun lanjut perjalanan menuju tempat yang diutus (Enarotali Paniai).
Setiba di Enarotali Paniai, kata Thobias, mereka bertiga bangun gereja dan sekolah dari bilahan bambu untuk mengembangkan pendidikan dan Agama Katolik sampai awal tahun 1940-an. Jadi proses perjalanan Bapa bersama temannya itu berakhir pada tahun 1940-an, dan selanjutnya dilanjutkan para guru berikutnya.
“Sebagai bentuk penghargaan itu, saya sebagai anak cucu dari Ayahanda Albert Maturbongs, pada senin (13/11/2023) kemarin (red), terima penghargaan pioner pembangunan di daerah Wiselmeren Enarotali, dari Bupati Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah,”ungkap Thobias pada wartawan saat ditemui wartawan di Kantor DPRD Mimika, Selasa, (14/11/2023).
Penghargaan itu diserahkan langsung Bupati Kabupaten Paniai, Meki Nawipa yang disaksikan masyarakat.
(Penulis : Anis/Itha | Editor : Sianturi)