Antarpapua.com – Toxic adalah istilah untuk menggambarkan individu, hubungan, atau lingkungan yang memberikan dampak negatif kepada orang lain. Meski tidak dianggap sebagai gangguan mental, perilaku ini perlu dihilangkan atau dijauhi karena bisa memengaruhi kondisi fisik dan mental individu yang terlibat.
Saat ini, apakah ada seseorang yang terus-menerus membuatmu merasa kesulitan, bingung, bersalah, emosi, ataupun frustasi? Jika ada, mungkin kamu sedang berhadapan dengan orang toxic.
Toxic adalah perilaku tidak menyenangkan yang mana pelakunya bisa terus-menerus memanipulasi, bersikap egois, bahkan mengontrol kehidupan orang lain. Istilah ini tak hanya berlaku untuk hubungan dengan pasangan saja, tetapi juga pada relasi pertemanan, keluarga, hingga rekan kerja.
Sekilas tentang Toxic
Seseorang yang bersikap toxic (toksik) biasanya ingin lebih unggul, memiliki sesuatu dari dari orang lain, atau mengendalikan orang lain. Mereka dengan sadar membuatmu merasa lemah, bersalah, dan frustasi, hingga apa yang mereka inginkan benar-benar terwujud.
Beberapa korbannya mungkin tidak menyadari adanya sifat toksik ini, karena orang yang toxic bisa terlihat positif dan suportif supaya perilaku buruknya tertutupi. Lebih mirisnya lagi, orang yang toxic bisa saja ditemui di mana pun, bahkan mungkin orang terdekat kita sendiri, seperti sahabat, pasangan, atau keluarga.
Penyebab seseorang bersikap toxic ada banyak, mulai dari perasaan rendah diri, trauma atau luka batin yang masih dipendam, gangguan mental, hingga gangguan kepribadian, misalnya kepribadian narsistik. Walau gangguan mental bisa mendasari perilaku ini, bukan berarti perilaku toxic dapat dibenarkan atau dimaklumi.
Ciri-Ciri Orang Toxic
Ada beberapa ciri orang toxic yang perlu kamu ketahui, di antaranya:
1. Bersikap egois
Orang toxic biasanya hanya fokus pada diri mereka sendiri dan jarang sekali bertanya tentang apa yang kamu butuhkan atau inginkan. Mereka sering meminta perhatianmu lebih banyak, tetapi di sisi lain juga mengabaikan perasaanmu, bahkan tidak memberi dukungan apa pun saat kamu membutuhkannya.
2. Tidak konsisten
Orang toxic kerap kali tidak konsisten dalam banyak hal. Mereka bisa saja tidak menepati janji atau komitmen yang telah kalian buat bersama. Di waktu lain, mereka mungkin merasa senang saat kamu hadir di sisinya, tetapi kemudian mengabaikanmu pada menit berikutnya.
3. Selalu memberi kritik negatif
Apa pun yang kamu lakukan atau tampilkan, misalnya gaya busana, cara bicara, atau kinerja, orang toxic akan selalu menemukan cela yang akan membuatnya melontarkan kritikan. Kritikan tersebut bukan yang sifatnya membangun atau menyemangati, ya. Kritik yang disampaikan justru menjatuhkan dan membuatmu merasa buruk.
Salah satu bentuk kritik yang bersifat toxic adalah kritik yang isinya membandingkan seseorang dengan orang lain, atau yang memberi kesan merendahkan, bahkan menghina orang tertentu.
4. Hobi menciptakan drama
Drama di sini bukanlah tontonan yang biasa kamu lihat di televisi, lho, ya, tetapi konflik yang terjadi akibat peran orang-orang toxic di dalamnya. Mereka akan menebarkan emosi negatif dan membuat orang-orang saling membenci atau berselisih.
Orang yang toxic biasanya senang dengan kekacauan dan akan sengaja menghasut atau menyebarkan fitnah supaya bisa menciptakan drama yang ia inginkan.
5. Suka memanipulasi orang
Untuk mendapatkan apa yang diinginkan, orang toxic bisa memanipulasi korbannya dengan cara berbohong atau memutarbalikkan fakta. Sebagai korban, kamu mungkin tidak menyanggah apa pun yang diutarakan, karena mereka mengancam atau menyampaikan kebohongan tersebut dengan begitu meyakinkan.
6. Tidak mau meminta maaf
Ciri lainnya dari orang toxic adalah sulit meminta maaf. Saat kamu membeberkan kesalahannya, alih-alih meminta maaf, ia justru playing victim. Kalaupun meminta maaf atas kesalahannya, ucapan maaf itu terasa tidak tulus dan hanya ingin mendapatkan empatimu untuk memuluskan tujuannya.
7. Suka mengontrol
Orang toxic tidak pernah menghormati batasan dalam suatu hubungan. Meski tahu ada hal-hal yang kamu tidak sukai, ia terus melakukan hal tersebut dan membuatmu tidak nyaman. Perilaku ini sebenarnya merupakan cara untuk menunjukkan kepadamu bahwa ia memiliki kendali dan kuasa dalam hubungan kalian.
8. Menjauhkan dari orang terdekat
Hal yang sering tidak disadari ketika menghadapi orang toxic adalah mereka menjauhkanmu dari orang terdekat. Ini biasanya dilakukan dengan cara menyebarkan rumor tentang pasangan atau membicarakan keburukan teman dan keluargamu.
Orang toxic melakukan hal ini supaya kamu tidak memercayai orang lain dan hanya bergantung kepadanya, yang membuatmu makin terjebak dalam toxic relationship.
9. Membuatmu stres
Bukannya memberi dukungan atau rasa nyaman, orang toxic justru akan membuatmu merasa stres saat berinteraksi dengannya. Bahkan saat tidak bersama pun, kamu memikirkan semua perilakunya dan hal tersebut membuat stresmu meningkat.
Bila kamu menyadari ciri-ciri orang toxic di atas ada pada orang terdekatmu, kamu perlu menerapkan berbagai cara untuk menghadapinya supaya perilaku mereka tak lagi membuatmu terus merasa bersalah atau frustasi.
Di samping itu, ciri-ciri di atas juga bisa digunakan untuk menilai dirimu sendiri. Apakah kamu sudah menjadi individu yang baik untuk orang-orang di sekitarmu, atau kamulah orang toxic itu?
Cara Menghentikan Sikap Toxic
Kalau kamu adalah orang dengan perilaku toxic itu, segeralah berhenti dan menyadari bahwa apa yang kamu lakukan tersebut merugikan orang lain. Untuk menghentikan perilaku toxic, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, seperti:
- Melakukan introspeksi diri
- Melatih empati dengan membiasakan diri mendengarkan dan menghargai orang lain
- Menenangkan diri sebelum membuat keputusan
- Mengontrol emosi
Kamu juga bisa mencari bantuan psikolog atau psikiater, yakni dengan menjalani konseling, bila merasa sikap toxic ini benar-benar sudah tak bisa lagi dikendalikan.
Cara Menghadapi Orang Toxic
Nah, kalau kamu justru adalah korban dari perilaku toxic, jangan biarkan dirimu tenggelam dalam hubungan toksik ini. Kendalikan dirimu dan sadarilah bahwa perilaku orang tersebut menjauhkanmu dari banyak hal positif.
Agar terbebas dari orang toxic, kamu bisa menerapkan beberapa tips berikut ini:
- Tetapkan batasan (personal boundaries) yang tegas di antara kalian meski itu membuatmu merasa bersalah.
- Jangan pernah terlibat dalam drama yang diciptakan oleh orang toxic.
- Batasi keberadaanmu di sekitar mereka.
- Jangan membenarkan kesalahan mereka.
- Jangan ragu untuk mencurahkan segala kegelisahanmu yang berkaitan dengan perilaku toksiknya.
- Pikirkan kebahagiaanmu terlebih dahulu sebelum memikirkan perasaan orang lain.
Jika semua cara di atas tidak bisa membuatnya berubah, kamu berhak untuk meninggalkannya. Bertahan lebih lama dalam toxic relationship tidak membawa dampak positif apa pun. Kamu hanya akan terus merasa bersalah, hingga akhirnya kondisi ini berujung pada depresi, kecemasan, serta hilangnya rasa percaya diri.
Siapa pun kamu, kamu begitu berharga. Jangan sampai orang atau perilaku toxic membelenggu dirimu dan mengambil seluruh kebahagiaanmu. Bila kamu benar-benar sulit untuk meninggalkan orang-orang toxic atau terlepas dari toxic relationship, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog.
(*alodokter.com/Antarpapua.com)