Timika, Antarpapua.com – Manajemen markas pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) telah menerima laporan resmi dari Elkius Kobak, Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Selasa (28/1/2025) mengaku dan bertanggungjawab atas pembakaran mobil dinas milik Satuan Bimas Polres Yahukimo.
Pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo dibawa pimpinan Homy Heluka Komandan Batalion Yamue telah berhasil membakar Jalan Paradiso, Kompleks Perumahan Sosial KM 5, Kota Dekai, Kabupaten Yahukimo.
Dalam laporan lebih lanjut Homy Heluka mengatakan bahwa, sejak pagi sudah melakukan operasi di wilayah Dekai hingga pukul 14:00 WOT dan diketemukan sebuah polisi.
Mobil tersebut selama dua bulan ini digunakan oleh aparat militer Indonesia untuk melakukan operasi.
“Kami pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo dibawa pimpinan Mayor Homy Heluka melakukan pembakaran hingga hangus, atas kejadian ini kami siap bertanggungjawab,” kata Homy.
Ia mengatakan, TPNPB Kodap XVI Yahukimo menyampaikan kepada aparat militer pemerintah Indonesia untuk segera hentikan operasi dan patroli dengan menggunakan mobil pribadi.
“Kami telah mengetahui gerak gerik anda. Kami juga sampaikan kepada warga sipil untuk hentikan aktivitasnya di wilayah konflik bersenjata di Yahukimo,” ungkapnya.
Lanjut Homy, operasi dan pengejaran terhadap Militer Indonesia yang selama ini melakukan penyisiran di wilayah pemukiman warga sejak pagi hingga malam dalam mencari tahu keberadaan pasukan TPNPB.
Atas kejadian tersebut pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo dengan tegas mengeluarkan pernyataan sikap bahwa:
- Militer Indonesia yang selama ini memakai mobil Avanza berkaca kelap segera hentikan operasi dan patroli di lorong-lorong jalan maupun menuju kebun dan stop tangkap masyarakat sipil yang menuju ke kebun.
- Orang Papua atau pejabat Papua yang memiliki mobil Avanza, extrada dan mobil kaca kelap yang telah diberikan kepada Militer Pemerintah Indonesia di Yahukimo jika kami TPNPB kedapatan kami siap eksekusi.
- Masyarakat non Papua segera tinggalkan daerah konfik bersenjata di Yahukimo dan jika kedapatan melakukan kerja sama dengan militer Indonesia kami, TPNPB siap eksekusi.
- Militer Indonesia yang selama ini menyamar menjadi mata mata, tukang galong, tukang sayur, tukang bangunan, tukang, tukang bakso, segera berhentikan aktivitas anda jika kedapatan kami tidak segan-segan ekseskusi mati.
- Militer pemerintah Indonesia segera hentikan dwi fungsi militer di tanah Papua. Jika dikirim ke Papua untuk perang, TPNPB siap layani anda dan segera kosongkan gereja-gereja, rumah Sakit, sekolah-sekolah dan bangunan sipil lainnya yang selama ini dijadikan sebagai pos dan markas militer.
Demikian siaran pers manajemen markas pusat Komnas TPNPB dikeluarkan pada Selasa, 28 Januari 2025 oleh Sebby Sambom, Jubir TPNPB OPM. (Acel)