Timika, Antarpapua.com– Kasus penyakit malaria di Kabupaten Mimika terus mengalami peningkatan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra saat ditemui di Timika, Senin (29/04/2024).
“Lebih dari pada 60 persen itu adalah kambuhan dan trennya meningkatkan terus,”kata Reynold.
Faktor penyebab naiknya kasus malaria di Mimika, pertama adalah gigitan nyamuk dan kedua adalah kekambuhan akibat tidak mengkonsumsi obat malaria tidak tuntas.
“Tetapi yang terbanyak di Kabupaten Mimika karena kekambuhan. Kami dari dinas coba untuk melakukan evaluasi, bagaimana supaya ada pemantauan terhadap pasien oleh tenaga kesehatan di Puskemas. Kedua harus memastikan pasien itu sembuh setelah pengobatan”,kata Reynold.
Reynold menyebutkan, ada tiga indikator yang dipakai untuk menuju eliminasi malaria tahun 2030.
Pertama adalah kejadian malaria tahunan (Annual Paracite Incidence (API).
“Kami Mimika di tahun 2023 masih sama diangka 400 per 1000 penduduk, itu angka yang sangat tinggi”,kata Reynold.
Kedua lanjut Reynold, rata-rata jumlah kasus malaria ditemukan, dari jumlah yang periksa itu sekurang kurangnya 5 persen.
“Kami di Timika dalam 3- 4 tahun terakhir 30 persen,”kata Reynold.
Ketiga, penularan lokal untuk penularan lokal pihaknya selama satu bulan terakhir, telah memikirkan intervensi untuk dataran tinggi, sementara di dalam kota pihaknya juga sudah melakukan evaluasi untuk memantau kepatuhan pengobatan malaria sampai sembuh.
“Dua minggu lalu sudah didesiminasi bagaimana pencegahan malaria pada ibu hamil, dengan pemberian pengobatan pencegah pada hamil dan sudah diterima oleh Kemenkes. Jadi bisa melindungi ibu dan bayi supaya tidak terkena pada malaria,” pungkasnya.