Antarpapua.com – Di era teknologi yang semakin maju, kecerdasan buatan atau AI telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Salah satu contoh AI yang banyak menarik perhatian adalah ChatGPT, yang mampu menghasilkan tulisan dengan cepat dan mudah, sering kali sulit dibedakan dari hasil karya manusia. Namun, meskipun sama-sama informatif, ada beberapa perbedaan mendasar antara tulisan yang dihasilkan oleh AI dan karya tulis manusia.
1. Pola Penulisan
Salah satu ciri khas yang paling mudah dikenali dari tulisan AI adalah pola penulisannya. AI cenderung menggunakan kata, frasa, atau kalimat yang berulang-ulang karena cara kerjanya yang memilih kata-kata berdasarkan kemungkinan paling tinggi dalam setiap kalimat. Pola yang kaku ini sering kali menjadi indikator utama yang digunakan oleh alat pendeteksi AI untuk mengidentifikasi apakah sebuah tulisan dihasilkan oleh AI atau tidak.
2. Gaya Penulisan
Tulisan yang dihasilkan oleh AI cenderung lebih formal dan tidak mengandung emosi. Ini karena AI membuat tulisan berdasarkan data yang dipelajarinya tanpa kemampuan untuk menambahkan nuansa emosi atau gaya yang khas. Sebaliknya, tulisan manusia lebih fleksibel dan dapat menyampaikan informasi dengan emosi dan gaya yang lebih alami, sehingga lebih mudah untuk diidentifikasi sebagai karya manusia.
3. Kreativitas
Kreativitas adalah salah satu aspek yang belum bisa ditiru oleh AI. AI menghasilkan tulisan berdasarkan kombinasi data yang telah ada, sementara manusia dapat menciptakan tulisan yang orisinal dan kreatif dengan memanfaatkan imajinasi dan pengalaman pribadi. Inilah yang membuat tulisan manusia lebih unik dan berdaya tarik dibandingkan karya tulis AI.
4. Kedalaman Informasi
Tulisan yang dihasilkan oleh AI sering kali hanya memuat informasi umum dan kurang mendalam. AI hanya menggunakan data yang tersedia tanpa menambahkan wawasan baru, sehingga tulisan AI cenderung lebih dangkal. Sebaliknya, tulisan manusia biasanya lebih kritis, mendalam, dan sering kali menyertakan opini atau analisis pribadi, yang memberikan nilai tambah bagi pembaca.
5. Risiko Plagiarisme
Penggunaan AI untuk menulis meningkatkan risiko plagiarisme karena AI cenderung meniru struktur kalimat atau ide dari sumber yang sudah ada. Sementara itu, manusia lebih mampu menghasilkan karya yang orisinal dengan pemahaman yang lebih baik tentang hak cipta dan konteks suatu tulisan, sehingga lebih bisa menghindari plagiarisme.
6. Kecepatan Penulisan
AI memiliki keunggulan dalam hal kecepatan penulisan. Dengan kemampuan memproses dan menganalisis data dengan cepat, AI dapat menghasilkan tulisan dalam hitungan detik tanpa memerlukan waktu istirahat. Namun, meskipun cepat, tulisan yang dihasilkan AI cenderung kaku dan kurang memiliki emosi, yang menjadi kelemahan utamanya dibandingkan dengan tulisan manusia.
Meskipun AI mampu menghasilkan tulisan dengan cepat dan informatif, tetap saja karya tulis manusia lebih unggul dalam hal kreativitas, kedalaman, dan emosi yang disampaikan. Tulisan manusia tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menyampaikan mood atau suasana hati penulisnya, yang menambah dimensi emosional dan personal dalam sebuah karya tulis. (*teknologi.id/Antarpapua.com)