Antarpapua.com – Aston Villa harus menelan pil pahit saat bertandang ke Old Trafford dalam laga penentuan tiket Liga Champions, Minggu (25/5). Kekalahan 0-2 dari Manchester United bukan satu-satunya hal yang menyakitkan bagi tim asuhan Unai Emery. Pelatih asal Spanyol itu murka besar setelah gol Morgan Rogers dianulir wasit Thomas Bramall dalam situasi kontroversial.
Laga pamungkas Liga Inggris ini sejatinya sangat krusial bagi Villa. Mereka membutuhkan setidaknya satu poin untuk mengamankan posisi di empat besar klasemen akhir. Meski mendapat pukulan telak ketika kiper utama Emiliano Martinez dikartu merah menjelang akhir babak pertama, Villa tetap menunjukkan determinasi tinggi.
Petaka datang di menit ke-73, justru saat Villa tampak menemukan harapan. Kiper Manchester United, Altay Bayindir, melakukan blunder fatal yang dimanfaatkan dengan cerdik oleh Morgan Rogers. Rogers mencuri bola dan menceploskannya ke gawang kosong. Old Trafford terdiam, bangku cadangan Villa bersorak—namun hanya sekejap.
Wasit Thomas Bramall meniup peluit tepat sebelum bola bersarang ke gawang, menandakan adanya pelanggaran. Ironisnya, karena peluit sudah berbunyi sebelum gol, VAR tidak dapat meninjau ulang insiden tersebut. Keputusan yang memicu kemarahan luar biasa dari Emery.
Ekspresi frustrasi Emery terlihat jelas di pinggir lapangan. Dan kemarahannya semakin memuncak ketika Amad Diallo dan Christian Eriksen mencetak dua gol yang mengunci kemenangan Setan Merah. Hasil ini menggagalkan misi Villa meraih tiket otomatis ke Liga Champions.
Tak puas dengan keputusan kontroversial itu, Emery dilaporkan menunggu sang wasit di lorong menuju ruang ganti. Kamera menangkap momen pelatih berusia 52 tahun itu berbincang serius dengan Bramall, sambil menunjukkan gestur tak puas atas insiden krusial tersebut.
Ini bukan kali pertama Emery menunjukkan ketegasannya dalam menanggapi keputusan wasit, namun malam di Old Trafford mungkin jadi salah satu yang paling emosional dalam karier kepelatihannya.
Aston Villa kini harus berharap hasil dari pertandingan lain berpihak pada mereka—sementara bayang-bayang keputusan wasit malam itu masih menghantui.
(CNNindonesia.com/Antarpapua.com)