Timika, Antarpapua.com – Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-78 di daerah dataran rendah PT Freeport Indonesia (PTFI), yakni Kuala Kencana, Kamis (17/8/2023) berlangsung dengan penuh khidmat.
Upacara ini diikuti oleh perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, TNI Polri beserta jajaran, karyawan dan staf PTFI di lingkungan kerja Kuala Kencana, dan dipimpin langsung oleh Vice Direktur & EVP Sustainable PTFI, Claus Wamafma sebagai inspektur upacara dan Iptu Djemi Rain-Hard Batalyon B Pelopor Sat Brimob sebagai pemimpin upacara.
Upacara kemudian diawali dengan penghormatan kepada inspektur upacara oleh seluruh peserta upacara, dipimpin oleh pemimpin upacara.
Selanjutnya, pasukan pengibar bendera (paskibra) memasuki lapangan upacara. Terlihat, seorang anggota paskibra yang bertindak sebagai pembawa baki dikawal ketat anggota TNI Polri. Ia kemudian menghampiri inspektur upacara untuk menerima Sang Saka Merah Putih. Setelah itu, ia kembali ke barisan dan Bendera Merah Putih siap untuk dikibarkan.
Direktur & EVP Sustainable PTFI, Claus Wamafma dalam amanatnya menyatakan, peringatan HUT RI tahun ini pemerintah mengusung tema “Terus melaju untuk Indonesia maju”. Dari tema ini mengandung pesan bahwa sebagai anak-anak bangsa, maka semua pihak harus bergerak bersama dalam harmoni untuk membangun Indonesia.
Kata Claus, Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang mampu bangkit, dan pulih dengan cepat setelah diterpa pandemi.
“Pada tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas angka 5 persen, dan performa ini dapat kita pertahankan hingga kuartal kedua di tahun ini yaitu pada angka 5,17 persen. Ini adalah cerminan nyata dari daya tahan dan semangat kesatuan bangsa kita dalam menghadapi tantangan,” kata Claus.
Claus melanjutkan, kegiatan pertambangan PTFI turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Di tahun 2022, PTFI mampu mencatat angka manfaat langsung terhadap penerimaan negara sebesar 3,6 miliar US Dollar atau sekitar Rp 55 triliun dalam bentuk pajak, royalty, deviden serta pembayaran lainnya.
Dari angkat tersebut, Rp 8,7 triliun di antaranya berupa manfaat langsung yang diterima Papua, sedangkan angka manfaat tidak langsung PTFI di tahun 2022 mencapai Rp 90 triliun dalam bentuk pembayaran gaji karyawan, pembelian dalam negeri, pengembangan masyarakat, pembangunan daerah dan investasi dalam negeri.
“Jika dilihat selama periode tahun 1992 hingga tahun 2022, total manfaat langsung PTFI terhadap penerimaan negara mencapai Rp 407 triliun dan manfaat tidak langsung PTFI mencapai Rp 903 triliun. PTFI adalah salahsatu perusahaan kontributor terbesar bagi perekonomian Indonesia,” katanya.
Claus dalam kesempatan itu juga menceritakan, peringatan HUT RI menjadi salahsatu agenda utama PTFI setiap tahunnya. Sejak 50 tahun yang lalu, bahkan jauh sebelum PTFI dimiliki secara mayoritas oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Agustus tahun 1973, bertempat di halaman Recreation Hole Tembagapura, untuk pertama kalinya dilaksanakan upacara peringatan HUT RI di lingkungan PTFI.
Ditegaskannya, HUT RI adalah momen untuk merayakan persatuan dan keberagaman suku bangsa yang ada di dalam keluarga PTFI. Kata dia, peringatan HUT RI ini digelar di semua area kerja PTFI, yakni di Tembagapura, Kuala Kencana, Jayapura, Jakarta dan Gresik.
“Sampai hari ini, selama puluhan tahun peringatan HUT RI kita tetap dilaksanakan dengan penuh semangat,” ujarnya.
PTFI di tahun ini juga mencatatkan sejumlah rekor terbaik dalam semarak HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. Dimana, PTFI menggelar konser musik tertinggi di area tambang Grasberg, yang telah dicatat oleh museum record Indonesia sebagai konser musik di titik tertinggi di Indonesia.
Tahun ini, PTFI juga mencatatkan rekor The Grids Word Record untuk pembentangan bendera terbesar di dunia. Bendera Merah Putih tersebut kini terbentang megah di lereng Grasberg.
Dalam semangat HUT RI tahun ini, Claus mengajak seluruh jajaran PTFI untuk tetapkan hari untuk terus meningkatkan diri, berinovasi serta terus melaksanakan kegiatan operasional secara aman dan berkelanjutan.
Ia juga mengapresiasi seluruh masyarakat di lingkungan operasional PTFI, masyarakat Papua, pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, TNI Polri dan semua pihak atas semua dukungannya terhadap PTFI dapat terus mendedikasikan pengabdiannya kepada bangsa dan negara.
Selanjutnya, upacara bendera ditutup dengan penghormatan kepada pembina upacara oleh seluruh peserta upacara.
Perayaan HUT RI Ke-78 di Kuala Kencana kemudian dilanjutkan dengan pemberian penghargaan dari PTFI kepada beberapa orang karyawan yang sudah mengabdi selama 20 tahun dan 30 tahun, serta dilanjutkan dengan sejumlah pertunjukan hiburan seperti tarian-tarian adat yang menampilkan beragam tarian dari daerah-daerah di Indonesia.